Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman (kedua dari kiri) memimpin rapat penanggulangan banjir yang kerap terjadi di Kecamatan Sukalarang, Jumat, 24 Oktober 2024. Dokumentasi/ Media Indonesia
Media Indonesia • 25 October 2024 16:03
Sukabumi: Kecamatan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, kerap jadi langganan banjir limpasan setiap kali hujan deras. Pemerintah daerah setempat pun menaruh atensi terhadap wilayah tersebut.
Sebab saat ini kondisi cuaca sedang terjadi transisi dari kemarau ke musim hujan. Perlu berbagai langkah strategis agar potensi banjir limpasan tidak berdampak luas.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, mengimbau masyarakat di Kecamatan Sukalarang waspada terhadap potensi banjir. Terutama yang berada di ruas Jalan Raya Sukabumi-Cianjur KM 11 Desa Cimangkok.
"Curah hujan akhir-akhir ini relatif tinggi. Kecamatan Sukalarang jadi perhatian karena kerap terjadi banjir limpasan saat hujan," kata Ade di sela rapat pembahasan penanganan banjir di kantor Kecamatan Sukalarang, Jumat, 24 Oktober 2024.
Salah satu langkah antisipasi banjir yang perlu segera dilakukan wilayah itu yakni pembuatan lubang biopori. Ade menyebut, dengan masifnya pembuatan lubang biopori, maka diyakini bisa meminimalkan potensi banjir.
"Dengan lubang biopori air yang mengalir akan langsung masuk ke dalam tanah. Sehingga bisa membantu mencegah banjir," jelasnya.
Ade juga mengingatkan masyarakat tidak membuang sampah sembarangan. Pasalnya, budaya tersebut memicu tidak lancarnya saluran air.
"Perlu ditambah tempat-tempat penampungan sampah sekaligus menyosialisasikan kesadaran masyarakat agar tak membuang sampah sembarangan," ungkapnya.
Camat Sukalarang, Ratu Badrijawati, mengatakan perlu dilakukan berbagai upaya agar wilayahnya tak jadi langganan banjir setiap kali turun hujan. Upaya penanganan, kata Ratu, perlu dilakukan bersama-sama.
"Masih cukup banyak pekerjaan rumah yang harus dibereskan mengatasi banjir di Kecamatan Sukalarang. Misalnya pembuatan sodetan sungai, pembuatan bak kontrol, maupun pembuatan lubang biopori," kata Ratu.