Soal Evaluasi Penggunaan Senpi, Polri Manut Aturan

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho/Medcom.id/Siti

Soal Evaluasi Penggunaan Senpi, Polri Manut Aturan

Siti Yona Hukmana • 25 November 2024 16:56

Jakarta: Polri merespons permintaan evaluasi menyeluruh, terkait penggunaan senjata api (senpi) bagi personel Polri. Hal ini menyusul peristiwa polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, Sumatra Barat.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menyebut penggunaan senjata api di lingkungan Polri, sudah tertuang dalam standard operating procedure (SOP). Ketetapan itu, disebut telah dilaksanakan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

"Baik itu terkait dengan masalah administrasi, maupun tes psikologinya dan ini update dilaksanakan oleh kepolisian baik itu di tingkat pusat dan di tingkat wilayah tergantung dari kebutuhan pemeriksaannya dan dilaksanakan," kata Sandi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 25 November 2024

Terlepas dari itu, Sandi menyatakan pihaknya terbuka mengenai evaluasi berkala penggunaan senjata api dari masyarakat. Dia berharap penyalahgunaan senjata api di lingkungan Polri tak kembali terjadi.

"Informasi-informasi apapun yang diberikan oleh masyarakat, ini menjadi suatu masukan dan sangat menjadi penguat buat kita semua nanti ke depan untuk tidak ada lagi atau mengurangi pelanggaran-pelanggaran terutama yang berkaitan dengan senpi," ungkap Sandi.
 

Baca: Pastikan Diusut Tuntas, Kompolnas Cek TKP Penembakan AKP Ulil

Sementara itu, permintaan evaluasi disampaikan anggota Komisi III DPR, Soedeson Tandra. Permintaan evaluasi penggunaan senpi disampaikan anggota dewan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Kami mendesak Pak Kapolri untuk segera ini, karena inikan merupakan satu simpul saja yang meledak, bisa saja terjadi di mana-mana," kata Tandra dalam keterangannya.

Tandra menilai evaluasi menyeluruh penting dialakukan, khsusnya bagi personel yang diberikan tanggung jawab memegang senjata api. Menurutnya, personel yang memegang senjata harus dipastikan kesiapan psikologis dan kesehatan mental secara ketat dan berkala.

"Itu harus benar-benar di tes secara kesehatan, psikologisnya, kesehatan mentalnya, kesiapan dia membawa senjata api itu," ucapnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)