Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Foto: Tangkapan layar Forum Diskusi Denpasar 12.
Husen Miftahudin • 15 January 2025 15:40
Jakarta: Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat mendorong pemerintah serius untuk membuat gebrakan dalam meningkatkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat.
Hal ini menjadi urgensi serius bagi pemerintah mengingat banyak sekali kejadian terkait permasalahan-permasalahan keuangan yang langsung dialami masyarakat, seperti terjebak pinjaman online (pinjol) ilegal hingga investasi bodong.
"Kalau ditelisik lebih jauh, penyebabnya adalah karena minimnya pengetahuan publik, dalam hal ini adalah minimnya literasi keuangan di Indonesia pada publik kita," ungkap Rerie, sapaan akrab Lestari, dalam Forum Diskusi Denpasar 12 yang disiarkan secara daring, Rabu, 15 Januari 2025.
Literasi dan inklusi keuangan lanjut Rerie, merupakan sebuah keterampilan yang dibutuhkan untuk bisa memberdayakan masyarakat. Terutama adalah masyarakat rentan, termasuk masyarakat yang kurang terlayani terhadap akses keuangan.
Dalam hal ini, Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, mengapresiasi langkah dan upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang sudah menyusun Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) pada 2021 silam.
Dengan mengacu pada beberapa kebijakan, SNLKI kemudian disusun menjadi sebuah peta jalan atau Roadmap SNLKI 2021-2025, yang memuat berbagai program strategi keuangan untuk dapat dijalankan secara berkesinambungan.
Adapun, dalam roadmap tersebut telah disusun program strategis dengan sasaran prioritas yang diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat baik secara konvensional maupun syariah dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui inklusi keuangan yang ditargetkan sebesar 90 persen.
Baca juga: 3 Kebijakan Strategis OJK Sokong Pembiayaan Sektor Perumahan |