Cuaca Ekstrem Kembali Ancam Sejumlah Daerah di Jateng

Ilustrasi

Cuaca Ekstrem Kembali Ancam Sejumlah Daerah di Jateng

Media Indonesia • 8 September 2024 09:41

Semarang: Setelah kemarau panjang, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi di sejumlah daerah di Jawa Tengah pada Minggu dan Senin, 8-9 September 2024. Masyarakat diminta mewaspadai perubahan cuaca ekstrem tersebut meskipun ancaman dampak kekeringan masih terjadi seperti karhutla dan kenaikan temperatur.

Pada Minggu, 8 September 2024, perubahan cuaca dari musim kemarau cukup terasa di sejumlah daerah di Jawa Tengah, hujan pada sore dan awal malam dengan intensitas ringan mujai turun terutama di kawasan pegunungan bagian tengah seperti Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung dan Ambarawa dalam beberapa hari terakhir ini.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang memprediksikan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi mengguyur sejumlah daerah di pegunungan bagian tengah dan Pantura Jawa Tengah pada Minggu hingga Senin.

"Ada potensi hujan sedang hingga lebat dalam dua hari ini," ujar Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Ahmad Yani Semarang Yoga Sambodo.
 

Baca juga: Tinggi Gelombang di Perairan Bali Diprediksi 2,5 Meter hingga 3 Hari Mendatang

Potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat, lanjut Yoga Sembodo, pada Minggu terjadi di 9 daerah di Jawa Tengah yakni Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Kendal, Pekalongan, Temanggung, Magelang, Sragendan dan Grobogan, sedangkan di daerah lain diperkirakan berawan sepanjang hari.

"Pada Senin, 9 September, hujan juga akan kembali turun di Banjarnegara, Wonosobo, Batang, Pekalongan dan Purbalingga dengan intensitas yang sama," kata Yoga Sembodo.

Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini, menurut Yoga Sembodo, terjadi karena aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) di wilayah Indonesia, selain MJO, labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal juga telah diamati di Jawa Tengah.

Bahkan tidak hanya itu, demikian Yoga Sembodo, hujan lebat dapat disertai kondisi ekstrem karena disertai angin kencang dan kilatan petir, sehingga diminta warga berada di sejumlah daerah rawan bencana hidrometeorologi tersebut untuk mewaspadai perubahan cuaca dan meningkatnya suhu.

Kondisi tersebut berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir.

"Sebagian daerah lainnya juga diminta tetap mm waspadai dampak kekeringan karena belum ada hujan seperti karhutla dan kesulitan air bersih," imbuhnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)