Agam: Sebanyak 51 pemilik rumah yang terdampak banjir bandang Gunung Marapi telah bersedia melakukan relokasi secara mandiri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang juga Sekda Agam, Edi Busti, menyampaikan masyarakat akan mendapat tempat yang lebih aman.
"Masyarakat yang terkena dampak banjir bandang sudah mulai melakukan relokasi mandiri. Tercatat ada 51 rumah rusak yang pemiliknya telah pindah secara sukarela," kata Edi dalam keterangan pers, Kamis, 6 Juni 2024.
Edi menjelaskan untuk relokasi terstruktur, masih menunggu persetujuan penuh dari warga. Namun setelah dilakukan pendekatan dan sosialisasi, pada prinsipnya masyarakat mau direlokasi.
"Kami sudah melakukan pendekatan dan sosialisasi kepada masyarakat. Secara prinsip, mereka setuju untuk direlokasi. Kami saat ini tinggal menunggu lokasi yang diinginkan oleh masyarakat, yang disiapkan di Balingka, Matur, dan Lubuk Basung," jelasnya.
Mengenai tanah eks Hak Guna Usaha (HGU), Kepala BPBD Agam menjelaskan bahwa prosesnya sudah selesai. Gubernur dan Badan Pertanahan Nasional (BPN) sudah menyetujui penggunaan tanah eks HGU.
Dalam proses relokasi dan penanganan pasca bencana katanya lagi, beberapa hambatan masih perlu diatasi. Salah satunya adalah kebutuhan akan alat pemecah batu untuk proses demolisi.
"Proses demolisi di Batu Anguih sudah selesai. Namun, kami masih membutuhkan alat pemecah batu untuk mempercepat proses ini," ungkapnya.
Selain itu terdapat enam jembatan yang akan diperbaiki, yang masih menunggu persetujuan dari BNPB. "Ada enam jembatan yang perlu diperbaiki segera. Kami masih menunggu persetujuan dari BNPB untuk memulai pekerjaan ini," ujarnya.