Ciri-ciri Uang Palsu, Berikut Cara Membedakannya dengan yang Asli

Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com/Eko Nordiansyah.

Ciri-ciri Uang Palsu, Berikut Cara Membedakannya dengan yang Asli

Ade Hapsari Lestarini • 19 December 2024 11:36

Jakarta: Uang rupiah menjadi alat transaksi pembayaran yang sah digunakan oleh masyarakat Indonesia. Semakin berkembangnya teknologi, masyarakat pun diimbau untuk berhati-hati terhadap peredaran uang palsu.

 
Sebagai pengguna alat transaksi ini, kita harus cerdas dan jeli supaya tidak terjebak dalam peredaran uang palsu ini. Perbedaan uang asli dan uang palsu bisa dilihat dengan alat penginderaan seperti mata dan peraba. Sangat mudah untuk dilakukan oleh siapapun, bahkan terdapat kode tunanetra pada uang asli.
 
Cara paling mudah ialah dengan menerapkan 3D yakni dilihat, diraba dan diterawang. Berikut penjelasan lengkapnya, dilansir laman Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
 

Ciri-ciri uang palsu

 
Agar bisa mengetahui ciri-ciri uang palsu, cara pertama harus memahami terlebih dulu ciri uang asli berikut ini:
 
  1. Rupiah memiliki tanda air berbentuk pahlawan Indonesia. Tanda air bervariasi tergantung dari pecahan uang tersebut.
  2. Material uang kertas rupiah adalah serat kapas yang memiliki sifat relatif elastis dan tidak mudah sobek.
  3. Terdapat benang pengaman pada pecahan Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Pada dua pecahan terakhir, Anda dapat melihat benang pengaman yang berpendar terkena sinar matahari.
  4. Desain, warna dan ukuran uang rupiah memiliki sifat yang terang dan jelas.
  5. Terdapat logo rectoverso BI pada pecahan Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000 dan Rp100.000. Logo rectoverso adalah gambar tersembunyi berlambang BI pada sisi depan uang kertas.
  6. Perbedaan uang palsu dan asli selanjutnya adalah adanya gambar pahlawan bila uang kertas diterawang dari sudut tertentu.
 

Ciri-ciri uang palsu 

 
Sebenarnya, uang asli dan palsu dapat dikenali melalui ciri-ciri sebagai berikut:
 
  1. Bernominal besar. Umumnya memproduksi uang palsu memerlukan biaya. Maka dari itu uang yang dipalsukan umumnya merupakan pecahan besar, misalnya uang palsu pecahan Rp100 ribu, Rp50 ribu.
  2. Tidak multiwarna. Uang asli memiliki warna atau multiwarna kalau dilihat dari sudut tertentu. Meski terlihat sama, uang palsu dan uang asli berbeda.
  3. Tekstur uang seperti kertas HVS. Uang palsu umumnya dicetak pada kertas biasa, teksturnya halus dan licin. Sebaliknya, uang asli memiliki tekstur kasar dan berserat karena terbuat dari serat kapas.
  4. Benang pengaman menyatu pada uang asli. Uang asli dilengkapi dengan benang pengaman seperti dianyam. Jika diperhatikan, benang pengaman yang dianyam ini memiliki tekstur yang berbeda dari bahan kertas dan tidak menyatu. Pada uang palsu, umumnya "benang" terasa sama dengan bahan kertas dan terlihat menyatu.
  5. Tidak terdapat rectoverso saat diterawang. Uang asli didesain dengan gambar saling isi atau rectoverso dari logo Bank Indonesia. Logo ini dilihat jika uang diterawang ke arah cahaya. Uang yang palsu umumnya tidak memiliki gambar rectoverso ini.
  6. Gambar, angka, dan logo BI tidak menyala. Apabila disinari dengan sinar ultraviolet (UV), bagian depan dan bagian uang asli akan terlihat menyala. Umumnya bagian yang menyala ini terdapat pada sebagian desain gambar, nominal angka, dan logo BI. Berbeda dari yang asli, uang yang palsu tidak memiliki bagian yang menyala saat dilihat dengan sinar UV.
  7. Kode tunanetra tidak terasa saat diraba. Uang asli memiliki kode tunanetra atau blind code yang merupakan pasangan garis di sisi kanan dan kiri uang yang terasa kasar jika diraba. Uang yang palsu biasanya tidak memiliki kode khusus ini.
  8. Rasi Eurion tidak terlihat. Uang asli tahun emisi 2016 dilengkapi dengan tanda rasi bintang Eurion. Rasi Eurion merupakan pola yang tidak dapat dipalsukan pada proses pemrograman gambar. Oleh sebab itu, jika diperhatikan dengan teliti, uang yang palsu tidak memiliki rasi eurion sebagaimana dimiliki uang asli.
  9. Tidak terdapat cetakan kasar pada beberapa bagian. Selain pada bagian kode tunanetra, pada uang asli, banyak bagian yang terasa kasar, misalnya pada bagian nominal uang, logo garuda, dan lainnya. Berbeda dari uang asli, uang yang palsu umumnya tidak memiliki jenis cetakan kasar; semua bagian cetakan terasa sama halusnya jika diraba.
 

Cara membedakan uang asli dan uang palsu

 

Tampilan

 
Pada umumnya uang palsu memiliki warna yang lebih pucat dan kusam dibandingkan dengan uang asli. Apabila terkena air, warna dari uang palsu juga akan luntur. Hal ini disebabkan oleh tinta yang digunakan dalam pembuatan uang palsu berbeda dengan yang digunakan untuk membuat uang asli. Selain itu, pada uang asli juga terdapat benang pengaman yang tampak timbul dan dapat berubah warna.
 

Tekstur kertas

 
Pada kiat ini kalian bisa meraba uang yang sedang dipegang. Uang asli memiliki tekstur yang lebih kasar dan ukuran kertas yang lebih tebal dibandingkan dengan uang palsu yang bertekstur halus dan tipis seperti kertas HVS. Hal ini dikarenakan dalam uang asli terdapat unsur-unsur pengaman yang tidak dimiliki oleh uang palsu.
 

Gambar dan tulisan

 
Nah pada kiat ini kalian bisa memanfaatkan sinar untuk memastikan uang yang kalian pegang ini asli atau palsu. Apabila diarahkan pada sinar, uang asli akan berpendar dan kalian juga akan melihat gambar pahlawan, ornamen, logo Bank Indonesia secara utuh.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Ade Hapsari Lestarini)