Berjasa Ciptakan Ekosistem Halal, PM ke-5 Malaysia Raih Penghargaan Khusus

Tan Sri Dato Kamaluddin Abdullah (tiga kiri) mewakili sang ayah menerima penghargaan khusus di pameran produk halal MIHAS di MITEC, Kuala Lumpur, Malaysia, 17 September 2024. (MIHAS)

Berjasa Ciptakan Ekosistem Halal, PM ke-5 Malaysia Raih Penghargaan Khusus

Willy Haryono • 19 September 2024 21:54

Kuala Lumpur: Perdana Menteri ke-5 Malaysia Tun Abdullah Ahmad Badawi dinobatkan sebagai tokoh penerima Penghargaan Tokoh Pembangunan Halal Nasional Khusus, atas jasanya selama ini meningkatkan industri halal di Malaysia.

Penghargaan istimewa ini, yang digelar untuk kali pertama dalam sejarah, diserahkan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim kepada Tan Sri Dato Kamaluddin Abdullah yang mewakili sang ayah.

Penyerahan penghargaan disaksikan Menteri Investasi, Perdagangan dan Industri Malaysia di pembukaan pameran halal Malaysia International Halal Showcase (MIHAS) di Kuala Lumpur pada 17 September 2024.

Abdullah Ahmad Badawi terpilih menerima Penghargaan Khusus atas perannya dalam menciptakan ekosistem yang kuat dan memposisikan industri halal Malaysia pada tingkat kualitas dan kepercayaan global.

Saat ini, industri halal adalah salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat dengan nilai pasar global diperkirakan mencapai USD5 triliun pada 2030.

Mencapai usia 50 tahun, industri halal Malaysia dimulai ketika pemerintah mulai menerbitkan surat sertifikasi halal kepada produsen yang memenuhi persyaratan syariah, dan Malaysia menjadi negara pertama yang menetapkan standar terkait halal yang menjadi rujukan Organisasi Kerja Sama Islam. (OKI).

Pengembangan industri halal dipelopori berbagai lembaga pemerintah Malaysia, seperti Departemen Pengembangan Islam Malaysia (JAKIM) dan Halal Development Corporation (HDC).

Di bawah pemerintahan Tun Abdullah Ahmad Badawi, pemerintah Malaysia kala itu telah memperkenalkan berbagai insentif ekonomi terkait halal termasuk memperkenalkan Pameran Halal Internasional Malaysia (MIHAS) pada 2004 dan mendirikan Halal Development Corporation (HDC) di tahun 2006.

Dimulai dengan dana senilai RM200 juta pada 20 tahun lalu, MIHAS telah berkembang menjadi pameran perdagangan halal terbesar di dunia, dengan penjualan mencapai RM3,2 miliar tahun lalu.

Secara kumulatif, MIHAS telah berhasil menghasilkan penjualan lebih dari RM24 miliar melalui partisipasi 10,000 peserta pameran dan 7,000 perwakilan pembeli internasional. Hampir 500.000 pengunjung perdagangan telah menghadiri MIHAS selama penyelenggaraannya, menjadikannya tujuan utama bagi para pemain halal dunia.

Dengan berbagai penghargaan dan pencapaian, termasuk yang terbaru untuk ‘Partisipasi Terbesar di Pameran Perdagangan Halal' oleh Guinness World Records, MIHAS kini menjadi merek terkemuka dalam pengembangan industri halal.

Baca juga:  Peluang dan Tantangan Industri Produk Halal Dibahas di MIHAS 2024

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)