BMKG: Gempa Garut Bersifat Merusak

Ilustrasi. Foto: Medcom.id

BMKG: Gempa Garut Bersifat Merusak

Atalya Puspa • 28 April 2024 21:41

Jakarta: Kabupaten Garut diguncang gempa berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu, 27 April 2024. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut bersifat merusak.

“Gempa tersebut bersifat destruktif karena mengguncak kuat di Tegalbulued, Pamulihan, Sukanagara, Cempaka, Langkaplancar dan Lembang dengan skala intensitas V MMI dan menimbulkan kerusakan di Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Sukabumi dan Ciamis,” kata Kepala Pusat Tsunami dan Gempa Bumi BMKG Daryono, Minggu, 28 April 2024.

Ia menyatakan, wilayah selatan Pulau Jawa beberapa kali diguncang gempa yang bersifat merusak. Sebelum di Garut, gempa bumi kekuatan 6,3 magnitudo di selatan Jawa pada 24 Juli 1979; gempa bumi Tasikmalaya berkekuatan 6,1 magnitudo pada 2 November 1979; gempa bumi Tasikmalaha berkekuatan 5,8 magnitudo pada 16 April 1980; dan gempa bumi tsunami Pangandaran berkekuatan 7,7 magnitudo pada 17 Juli 2006.

Kemudian, gempa bumi Tasikmalaya dengan kekuatan 7,3 magnitudo pada 2 September 2009; gempa bumi Tasikmalay berkekuatan 5,4 magnitudo pada 10 Januari 2010; gempa bumi Tasikmalaya berkekuatan 5,4 magnitudo pada 26 Juni 2010.
 

Baca juga: Breaking News: Gempa Magnitudo 6.5 Guncang Garut

Selanjutnya, gempa bumi Sukabumi dengan kekuatan 6,1 magnitudo pada 4 Juni 2012; gempa bumi Pangandaran berkekuatan 5,6 magnitudo pada 25 Oktober 2020 dengan, gempa bumi Sukabumi berkekuatan 5,6 magnitudo pada 27 April 2021; dan gempa bumi Garut berkekuatan 6,4 magnitudo pada 3 Desember 2022.

Menurut Daryono, gempa Garut biasa disebut sebagai gempa dalam lempeng. Sebab, terjadi akibat pecahnya batuan dalam slab lempeng.

“Salah satu keistimewaan gempa intraslab adalah sanggup meradiasikan guncangan gempa yang lebih dahsyat dari gempa lain dengan sumber lain,” ucap dia.

Berdasarkan pengamatan BMKG, gempa tersebut hanya diikuti oleh satu gempa susulan dengan magnitudo 3,1 yang terjadi pada 27 April 2024 pada pukul 23.45.13.

“Gempa tersebut miskin gempa susulan disebabkan karena batuan sab lempeng Samudra Indo-Australia bersifat homogen, elastis dan tidak mudah rapuh,” ucap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)