Total Penduduk Miskin Indonesia 24,06 Juta Orang, BPS: Berkurang Sejutaan

Ilustrasi. Foto: dok MI/Immanuel Antonius.

Total Penduduk Miskin Indonesia 24,06 Juta Orang, BPS: Berkurang Sejutaan

Naufal Zuhdi • 15 January 2025 13:56

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan jumlah penduduk miskin di Indonesia per September 2024 sebanyak 24,06 juta orang. Angka tersebut turun sebanyak 1,16 juta orang dibandingkan dengan Maret 2024.
 
"Dengan demikian, persentase penduduk miskin terhadap total populasi Indonesia pada September 2024 adalah 8,57 persen atau turun sebesar 0,46 persen basis poin dibandingkan dengan Maret 2024," kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Rabu, 15 Januari 2025.

Amalia menyatakan persentase penduduk miskin September 2020 hingga September 2024 cenderung mengalami penurunan. Kondisi ini terjadi di daerah perkotaan maupun di pedesaan.

"Namun, disparitas kemiskinan antar wilayah perkotaan dan pedesaan masih lebar. Pada September 2024, tingkat kemiskinan pedesaan sebesar 11,34 persen atau lebih tinggi dari tingkat kemiskinan perkotaan yang sebesar 6,66 persen," ungkapnya.

Namun demikian, jika dilihat secara rata-rata, penurunan tingkat kemiskinan di pedesaan terjadi relatif lebih cepat dibandingkan dengan penurunan tingkat kemiskinan di perkotaan.

"Kemiskinan wilayah perkotaan pada September 2024 turun sebesar 0,43 persen basis poin sedangkan di pedesaan turun sebesar 0,45 persen basis poin," bebernya.
 

Baca juga: Turunkan Angka Kemiskinan, Mensos: Setiap Tahun Pendamping Harus Graduasi 10 KPM
 

Indeks kedalaman kemiskinan turun


Sementara itu, indeks kedalaman kemiskinan (P-1) menunjukkan adanya kecenderungan tren yang menurun baik di perkotaan maupun di pedesaan. Tercatat indeks kedalaman kemiskinan di perkotaan dan pedesaan pada September 2024 berada di angka 1,364 atau turun jika dibandingkan dengan Maret yang berada di angka 1,461.

"Ini menunjukkan rata-rata kesenjangan pengeluaran penduduk miskin terhadap garis kemiskinan semakin kecil," sebut Amalia.
 
Bersamaan dengan indeks kedalaman kemiskinan yang menurun, BPS juga mencatatkan indeks keparahan kemiskinan (P-2) yang juga menunjukkan tren penurunan baik di perkotaan maupun di pedesaan. Indeks kedalaman kemiskinan di perkotaan dan pedesaan pada September 2024 berada di angka 0,322 atau turun jika dibandingkan Maret 2024 yang berada di angka 0,347.

"Penurunan ini menunjukkan distribusi pengeluaran di antara penduduk miskin semakin merata. Jika dibandingkan Maret 2024, indeks kedalaman kemiskinan P-1 dan indeks keparahan kemiskinan P-2 September 2024 di perkotaan turun lebih cepat dibandingkan di pedesaan," imbuhnya.

Secara spasial, sambung Amalia, pada September 2024 terdapat 18 provinsi dengan tingkat kemiskinan di bawah rata-rata nasional dan ada 20 provinsi yang masih memiliki tingkat kemiskinan di atas rata-rata nasional.

"Hal ini mencerminkan masih adanya variasi yang cukup besar dalam tingkat kemiskinan antar wilayah di Indonesia. Jika dibandingkan dengan Maret 2024, sebanyak lima provinsi mengalami kenaikan tingkat kemiskinan yaitu Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Papua, dan Papua Selatan," tutur Amalia.


(Ilustrasi. Foto: Medcom.id)
 

Penduduk miskin terkonsentrasi di Pulau Jawa

 
Adapun BPS mencatat kemiskinan tertinggi tercatat di Papua Pegunungan sebesar 29,66 persen. Sedangkan tingkat kemiskinan terendah tercatat di Bali yaitu sebesar 3,80 persen.

Amalia menambahkan, penduduk miskin masih terkonsentrasi di Pulau Jawa yaitu sebanyak 12,62 juta orang atau sekitar 52,45 persen dari total penduduk miskin di Indonesia berlokasi di Pulau Jawa. Selanjutnya, penduduk miskin juga terkonsentrasi di Sumatra dengan porsi 21,82 persen.

Di sisi lain, untuk jumlah penduduk miskin yang paling sedikit ada di Pulau Kalimantan yaitu sebesar 0,91 juta orang.

"Jika dibandingkan dengan Maret 2024, maka penurunan kemiskinan terjadi di semua wilayah di Indonesia dengan penurunan tertinggi terjadi di wilayah Maluku dan Papua," papar Amalia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)