Rupiah. Foto: dok MI.
Husen Miftahudin • 25 February 2025 09:58
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan.
Mengutip data Bloomberg, Selasa, 25 Februari 2025, rupiah hingga pukul 09.30 WIB berada di level Rp16.289 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 11 poin atau setara 0,07 persen dari Rp16.278 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.279 per USD. Rupiah melemah 10 poin atau setara 0,06 persen dari Rp16.269 pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah pada hari ini akan bergerak secara fluktuatif, meski demikian rupiah diprediksi akan melemah.
"Untuk perdagangan hari ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.260 per USD hingga Rp16.330 per USD," ujar Ibrahim dalam analisis hariannya.
(Ilustrasi kurs rupiah terhadap dolar AS. Foto: MI/Susanto)
Upaya akhiri perang hingga peluncuran Danantara
Ibrahim mengungkapkan, pergerakan rupiah dipengaruhi oleh kemajuan pembicaraan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, yang memasuki tahun keempatnya pada Senin.
"Para pemimpin Uni Eropa akan bertemu untuk pertemuan puncak luar biasa pada 6 Maret untuk membahas dukungan tambahan untuk Ukraina dan jaminan keamanan Eropa," terang Ibrahim.
Hal ini, lanjutnya, terjadi setelah Presiden AS Donald Trump memulai pembicaraan dengan Rusia untuk mengakhiri perang tetapi tanpa mengundang Ukraina atau Uni Eropa ke meja perundingan.
Dari dalam negeri, Ibrahim memandang rupiah bergerak karena Presiden Prabowo Subianto resmi meluncurkan Daya Anagata Nusantara atau
Danantara Indonesia. Dana awal yang dikelola Danantara akan berasal dari hasil efisiensi yang selama ini dilakukan pemerintah.
"Danantara akan mengelola dana senilai Rp300 triliun atau sekitar USD20 miliar hasil disiplin keuangan yang ketat dalam 100 hari pertama pemerintahan," papar dia.
Disiplin keuangan yang dimaksud adalah efisiensi anggaran di berbagai bidang yang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo. Evaluasi awal terhadap sovereign wealth fund terbaru Indonesia menunjukkan Aset Dalam Pengelolaan (AUM) Danantara melebihi USD900 miliar atau sekitar Rp14.700 triliun.
Dana Rp300 triliun yang disampaikan Prabowo adalah pendanaan awal proyek investasi yang dikelola Danantara. Prabowo dalam pidatonya menjabarkan dana tersebut akan dialokasikan untuk 20 plus proyek nasional sebagai bagian dari industrialisasi dan hilirisasi Indonesia.
Gelombang pertama investasi Danantara akan difokuskan kepada proyek-proyek hilirisasi mineral seperti nikel, bauksit, dan tembaga, selain proyek lain seperti pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, kilang minyak hingga energi terbarukan.