IHSG Anjlok, Ekonom: Otoritas Harus Tenangkan Publik

Ekonom dari Universitas Hasanuddin, Abdul Rahman Farisi. Foto: Dok pribadi

IHSG Anjlok, Ekonom: Otoritas Harus Tenangkan Publik

Wandi Yusuf • 18 March 2025 17:38

Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok hingga 6%, bahkan setelah dilakukan trading halt. Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan pelaku ekonomi. 

Menanggapi hal ini, Sekretaris Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Partai Golkar, Abdul Rahman Farisi, meminta otoritas terkait, khususnya Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), segera memberikan respons yang jelas kepada publik.  

"Saya meminta dua hal. Pertama, kepada otoritas KSSK agar memberikan penjelasan yang detail mengenai kondisi ini agar masyarakat dan investor memiliki pemahaman yang jelas," kata Abdul Rahman melalui keterangan tertulis, Selasa, 18 Maret 2025.

Menurut dia, publik yang bingung atau panik perlu mendapatkan ketenangan melalui pernyataan resmi dari KSSK. Agar tidak terjadi kepanikan yang berlebihan.  

Ia menekankan transparansi dan komunikasi dari pemerintah serta regulator menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan pasar.
 

Baca: 

Kekhawatiran Investor Jadi Alasan IHSG Ambruk


Kedua, Abdul Rahman mendorong investor domestik yang masih memiliki likuiditas untuk memanfaatkan momentum ini dengan membeli saham-saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Saham BUMN tengah mengalami penurunan harga signifikan.  

"BUMN ini milik negara dan memiliki fundamental yang kuat, sehingga ada jaminan atas keberadaannya. Tidak mungkin sampai pada titik saham yang dimiliki masyarakat benar-benar hilang. Oleh karena itu, bagi investor domestik, ini bisa menjadi kesempatan strategis untuk berinvestasi di aset yang memiliki nilai jangka panjang," kata dia.

Ia juga mengingatkan bahwa kondisi pasar modal bersifat siklis dan penurunan tajam seperti ini bukan pertama kali terjadi. Dengan strategi yang tepat serta dukungan kebijakan dari pemerintah, IHSG berpotensi kembali stabil dalam jangka menengah hingga panjang.  

Ekonom dari Universitas Hasanuddin ini juga mendorong koordinasi yang lebih erat antara pemerintah, regulator pasar modal, dan para pemangku kepentingan lainnya. Agar dampak dari penurunan IHSG dapat dikurangi dan kepercayaan pasar segera pulih.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Wandi Yusuf)