Ilustrasi. Foto: Medcom.id
M Ilham Ramadhan Avisena • 30 December 2024 19:15
Jakarta: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 mendorong perkembangan dan kemandirian ekonomi. Itu ditujukan agar tiap daerah di Indonesia dapat berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy menuturkan, selama ini mayoritas daerah di Indonesia memiliki ketergantungan yang cukup tinggi terhadap Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat. Ketergantungan itu menurutnya perlu untuk dikurangi.
"Untuk itu strategi penguatan keuangan daerah perlu didorong melalui peningkatan potensi pendapatan daerah, perluasan pendanaan alternatif, dan mendorong belanja lebih produktif. Strategi penguatan tersebut harus dikawal di tingkat nasional dan daerah," kata Rachmat pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) dalam Rangka Pelaksanaan RPJMN 2025-2029, Senin, 30 Desember 2024.
"Oleh sebab itu RPJMN telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi di tiap provinsi yang menjadi acuan kepala daerah untuk dikawal pencapaiannya," lanjut Rachmat.
(Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu)
Dari paparannya, kontribusi daerah dibagi menjadi dua kawasan, yakni kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur. Dalam RPJMN 2025-2029 daerah di kawasan Indonesia Barat diharapkan mampu mencapai angka pertumbuhan ekonomi hingga 7,7 persen, sementara kawasan Indonesia Timur diharapkan mampu tumbuh 8,8 persen.
Hal itu diperlukan agar target pertumbuhan ekonomi nasional delapan persen dapat terealisasi secara bertahap. Penguatan belanja pemerintah daerah disebut menjadi salah satu strategi penting yang dapat dilakukan oleh pemerintah daerah.
"Pemda harus menyelaraskan pembangunan jangka menengah dengan rencana pembangunan jangka menengah nasional. Kementerian PPN/Bappenas secara proaktif mendampingi K/L dan pemda untuk memastikan program tersebut tepat sasaran," kata Rachmat.
Baca juga: Ekonomi Meroket 4× Lipat, IMF Puji Indonesia |