Formappi: Awasi Politik Uang Jelang Hari Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024

Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus. Foto: MI/Tri Subarkah.

Formappi: Awasi Politik Uang Jelang Hari Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024

Tri Subarkah • 12 November 2024 15:19

Jakarta: Politik uang diyakini bakal menjadi faktor penentu kemenangan pasangan calon gubernur-wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Sebab, hasil sigi teranyar mengungkap 20 persen pemilih di Jakarta belum menentukan pilihan.

Peneliti senior Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan pengalaman Pemilu 2024, peran politik uang jadi langkah pragmatis yang dilakukan calon. 

"Itu memberikan pengaruh yang cukup signifikan di hari-hari mejelang pemungutan suara," kata Lucius dalam diskusi bertajuk Pilkada Jakarta Menuju Satu Putaran yang digelar Formappi di Jakarta, Selasa, 12 November 2024.

Bagi Lucius, jika 20 persen pemilih yang belum menentukan di Jakarta bukanlah pendukung loyal terhadap salah satu pasangan calon, politik uang dapat dijadikan strategi memenangkan pilkada. Ada tiga pasangan calon yang berlaga pada edisi pilkada ini, yaitu Ridwan Kamil-Suswono, Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan Pramono Anung-Rano Karno.

"Kalau 20 persen mereka yg belum menentukan pilihan di Pilkada Jakarta ini, mungkin saja saya kira hal-hal pragmatis seperti politik uang mengubah pilihan pemilih pada 27 November mendatang," jelasnya.
 

Baca juga: Revisi UU DKJ, Pilkada Jakarta Tetap Boleh Berjalan Dua Putaran

Ia mendorong Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk bekerja ekstra mengawasi tahapan Pilkada Jakarta 2024 jelang hari pemungutan suara. Ia menekankan eksistensi penyelenggara pemilihan itu sangat penting. Terlebih, strategi para pasangan calon yang kekinian dinilainya sedang mandek, berpotensi menggunakan politik uang sebagai upaya terakhir.

"Saya kira paslon-paslon ini di tengah strategi yang kian mandek, upaya-upaya yang kian tersisa semakin terbatas, mungkin akhirya hal terakhir yang akan mereka gunakan, misalnya, menggunakan cara-cara politik uang," ungkap dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)