Efisiensi Anggaran Belanja Bisa Ganggu Pembangunan Infrastruktur

Ilustrasi pembangunan infrastruktur. Foto: MI/Angga Yuniar.

Efisiensi Anggaran Belanja Bisa Ganggu Pembangunan Infrastruktur

M Ilham Ramadhan Avisena • 1 February 2025 14:16

Jakarta: Efisiensi belanja yang diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto disebut bakal menghambat berbagai proyek infrastruktur yang dijalankan pemerintah. Mau tak mau, proyek infrastruktur yang akan digarap bakal dipilih berdasarkan skala prioritas. 

"Tentunya tergganggu. Mungkin semuanya, tidak hanya jalan, bendungan, irigasi, bangunan, semua terganggu. Kita harus berbagi mana yang kita pilih untuk diprioritaskan," aku Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti kepada pewarta di Jakarta, dikutip Sabtu, 1 Februari 2025.

Dia menambahkan, program pembangunan infrastruktur yang sumber dananya berasal dari hibah luar negeri maupun Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tak tak akan terdampak dari efisiensi anggaran. Sehingga, pembangunan infrastrutkur yang dibiayai dari dua sumber itu akan tetap berjalan. 
 

Baca juga: Presiden Prabowo Sunat Anggaran Belanja, Asosiasi Penerbangan Ketar-Ketir


(Ilustrasi penghitungan APBN. Foto: dok MI)
 

Berhemat Rp306 triliun


Diketahui, Presiden Prabowo Subianto memerintahkan negara melakukan penghematan belanja sebesar Rp306,695 triliun. Penghematan itu bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sebesar Rp256,10 triliun berasal dari belanja K/L dan sebesar Rp50,595 triliun berasal dari Transfer ke Daerah (TKD). 

Perintah itu dituangkan melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Negara dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2025 yang diteken pada Rabu, 22 Januari 2025. 

Inpres tersebut kemudian ditindaklanjuti melalui surat yang diedarkan Menteri Keuangan dengan nomor S-37/MK.02/2025. Dalam surat itu, menteri keuangan meminta pimpinan K/L untuk melakukan efisiensi anggaran sesuai dengan instruksi presiden.

Setidaknya terdapat 16 jenis kegiatan atau program yang diidentifikasi untuk dilakukan penghematan, salah satunya ialah ialah anggaran belanja infrastruktur di K/L dengan besaran penghematan mencapai 34,3 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)