Kasus PMK di Demak Nihil Jelang Iduladha

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Demak, Agus Herawan. Medcom.id/ Rhobi Shani.

Kasus PMK di Demak Nihil Jelang Iduladha

Medcom • 21 May 2024 16:40

Demak: Tren kasus penyakit mukut dan kuku (PMK) pada hewan ternak jelang Iduladha di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, menurun. Dinas Pertanian (Dinpertan) Kabupaten Demak, Jawa Tengah, tak lagi menerima laporan adanya kasus baru.

Kepala Dinpertan Kabupaten Demak, Agus Herawan, mengatakan vaksinasi hewan ternak pun telah dihentikan.

"Untuk kasus PMK di Kabupaten Demak sudah landai dan hampir tidak ada. Program vaksinasi dari pusat sudah dihentikan sementara kami menunggu perintah lebih lanjut," kata Agus di Gedung Dinpertan Demak, Selasa, 21 Mei 2024.
 

Baca: Kebutuhan Hewan Kurban untuk Iduladha di Jabar Capai 350 Ribu Ekor
 
Meskipun demikian, Dinpertan tetap proaktif dalam memantau kesehatan hewan ternak. Petugas Dinpertan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin dan memberikan vitamin kepada ternak di desa-desa, dengan harapan menjaga ternak bebas dari PMK dan Lumpi Skin Disease (LSD) hingga hari H Iduladha.

"Kami terus memantau ternak yang ada di desa-desa untuk cek kesehatan dan pemberian vitamin," jelas Agus.

Dalam persiapan pemotongan hewan kurban, Dinpertan berencana mengadakan pelatihan bagi takmir masjid dan juru sembelih hewan (Juleha) untuk memastikan pemotongan hewan sesuai dengan standar halal. 

"Dinpertan akan mengumpulkan takmir masjid dan juru sembelih hewan untuk kita latih, terutama karena sertifikasi halal sangat diperhatikan saat ini," ungkap Agus.

Selain itu Dinpertan juga akan mengundang Ikatan Dokter Hewan (IDH) dan tokoh ulama untuk membahas kriteria hewan sehat, khususnya organ dalam seperti hati yang sering dicari oleh masyarakat namun rentan terhadap penyakit cacing. 

"Petugas peternak kami di kecamatan akan kami kumpulkan, termasuk dari dokter hewan dan ulama, untuk membahas mengenai bagaimana hewan sehat itu, terutama soal jeroannya," terang Agus.

Dinpertan juga akan melakukan pengecekan kesehatan di beberapa peternak dan pasar hewan diantarnya Mranggen, Karangtengah dan Gajah. "Setiap pasar akan kami pantau, sehingga saat dibagikan ke masyarakat, dagingnya tergolong yang sehat," tegas Agus.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)