Contract Farming Jadi Alasan Produsen Alat Pertanian Dukung Anies-Muhaimin

Jakarta: Skema pertanian kontrak (contract farming) yang dijanjikan calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mampu disambut positif masyarakat. Salah seorang produsen alat mesin pertanian dari Jawa Tengah, Arif Mustaghfirin, mengaku menjadi relawan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) berkat ide soal contract farming.

“Saya tertarik masuk posko perubahan untuk mendukung pasangan AMIN karena ada ide original mengenai contract farming,” tutur Arif saat ditemui di posko perubahan di Semarang, Jawa Tengah, Jumat, 19 Januari 2024.

Menurut dia, skema contract farming ini sangat baik. Dengan skema ini, petani menjadi berdaya dan tidak bingung.

"Jadi mari berdayakan produk dalam negeri kita. Karena selama ini mesin pertanian dibeli impor,” ujar dia.

Di samping itu, dia menegaskan adanya contract farming inisiasi Anies bisa memunculkan rasa cinta masyarakat terhadap produk dalam negeri. Dengan begitu, kata Arif, pemerintah tak perlu impor untuk menunjang kebutuhan petani.

“Kita harus berdayakan cintai dalam negeri mesin buatan Indonesia asli jangan impor. Semoga contract farming ini terwujud,” ujar dia.
 

Baca Juga: Dongkrak Produktivitas, Anies Dorong Modernisasi Pertanian

Sementara itu, Koordinator Presidium Timnas Amin Jawa Tengah, Azmi Majid, menerangkan Anies sudah melakukan contract farming untuk petani bawang di Brebes, Jawa Tengah. Jika Anies menjadi presiden, bukan tidak mungkin kebijakan contract farming akan diterapkan di seluruh Indonesia.

“Kerja-kerja Pak Anies yang di Gubernur DKI akan dikembangkan ke seluruh pelosok Indonesia jika jadi presiden. Contract farming dan hingga pinjaman lunak Rp6-10 juta,” ucap Azmi.

Anies menjanjikan contract farming jika terpilih di Pilpres 2024, ketimbang melanjutkan lumbung pangan (food estate) yang sudah berjalan di rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anies menegaskan program contract farming bakal menjadikan sentra-sentra pertanian sebagai mitra.

(Yakub Pryatama Wijayaatmaja/MI)