Pelemahan IHSG Bakal Terus Berlanjut

Ilustrasi IHSG melemah. Foto: dok MI.

Pelemahan IHSG Bakal Terus Berlanjut

Insi Nantika Jelita • 8 April 2025 14:40

Jakarta: Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova memperkirakan tren pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) masih terus berlanjut. Ia menyebut jika level support terdekat di 5.878 tertembus, maka IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan hingga ke level 5.760.

"Potensi pelemahan IHSG masih mungkin terjadi," jelas Ivan kepada Media Indonesia, Selasa, 8 April 2025.

Kendati demikian, Ivan menjelaskan sejak Maret lalu, volatilitas IHSG cenderung meningkat. Artinya, meskipun tekanan jual cukup tinggi, IHSG masih memiliki potensi untuk mengalami pembalikan arah (rebound), terutama ketika pergerakannya mendekati atau turun di bawah level psikologis 6.000.

Saat ini, kata dia, level resistance penting IHSG berada di angka 6.510. "Jika IHSG mampu menembus level ini, maka ada potensi pembalikan tren menjadi penguatan," ucap Ivan menjelaskan.
 
Baca juga: Pasar Keuangan Indonesia Masih Rentan Tarif Impor Trump


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

Reaksi negatif tarif AS


Dihubungi terpisah, analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menyampaikan koreksi IHSG dipengaruhi oleh sentimen global. Sepanjang libur Lebaran kemarin, bursa global menunjukkan reaksi negatif terhadap kebijakan tarif impor terbaru dari Amerika Serikat (AS) yang mulai berlaku pada 2 April lalu.

"Hal ini berdampak pada tekanan terhadap nilai tukar rupiah serta IHSG, ditandai dengan kecenderungan arus keluar dana asing yang tinggi," terang Herditya.

Meskipun secara umum pasar masih berada dalam fase koreksi, Herditya menilai dalam jangka pendek IHSG masih memiliki peluang untuk menguat secara teknikal. Hal ini bergantung pada kemampuan indeks bertahan di atas level support.

Untuk saat ini, level support IHSG berada di kisaran 5.879, sementara level resistance diperkirakan berada di angka 6.030. Jika pada sesi perdagangan ke depan indeks mampu menembus resistance tersebut, maka ada kemungkinan terjadi penguatan lanjutan, meski dalam konteks korektif.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)