Rumah Sakit di Myanmar Kewalahan Tangani Korban Gempa Bumi

Petugas mencari korban selamat di area terdampak gempa bumi di Naypyidaw, Myanmar, 29 Maret 2025. (EPA-EFE)

Rumah Sakit di Myanmar Kewalahan Tangani Korban Gempa Bumi

Willy Haryono • 30 March 2025 15:27

Mandalay: Rumah sakit di Myanmar kewalahan menangani gelombang korban luka setelah terjadinya gempa bumi paling dahsyat di negara itu dalam satu abad terakhir.

Setidaknya 1.644 orang telah meninggal di Myanmar dan jumlah korban diperkirakan akan terus bertambah, dengan 3.400 terluka dan puluhan lainnya masih hilang di negara yang telah porak-poranda oleh perang saudara selama empat tahun itu.

Di Bangkok, tim penyelamat sedang mencari 83 orang yang hilang setelah gempa bumi, termasuk mereka yang terjebak di reruntuhan gedung pencakar langit yang sedang dibangun.

Mengutip dari Independent, Minggu, 30 Maret 2025, tim penyelamat Myanmar dan Thailand telah memperingatkan bahwa masa bertahan hidup kritis selama 72 jam untuk menemukan korban selamat semakin sempit.

Pihak berwenang masih belum mencapai banyak wilayah di Myanmar dan sebagian besar upaya penyelamatan di sana telah dilakukan oleh penduduk setempat yang bekerja dengan tangan untuk membersihkan puing-puing, kata Cara Bragg, manajer Catholic Relief Services di Myanmar yang berbasis di Yangon.

Ia memperingatkan tentang kekurangan pasokan medis, dan mengatakan orang-orang berjuang untuk menemukan makanan serta air bersih.

Pemerintah Nasional Bersatu Myanmar (NUG), kubu oposisi yang mengoordinasikan upaya perang pemberontak dari pengasingan, mengatakan akan memerintahkan gencatan senjata sepihak selama dua pekan mulai hari Minggu agar tidak menghalangi upaya penyelamatan.

Namun, junta militer yang berkuasa terus melakukan serangan udara akhir pekan ini meski upaya pemulihan bencana terus berlangsung.

Baca juga:  Gempa Myanmar Tewaskan 17 Orang di Thailand, 32 Terluka 83 Hilang

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)