Pergerakan Semu Matahari Memicu Suhu Panas di Jatim

Ilustrasi. (Freepik)

Pergerakan Semu Matahari Memicu Suhu Panas di Jatim

Faishol Taselan • 29 October 2024 16:47

Surabaya: Suhu panas melanda Jawa Timur dalam beberapa hari ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Jawa Timur, memberikan penjelasan adanya pergerakan semu matahari.

Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan, fenomena cuaca panas disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pergerakan semu matahari.

“Saat ini, lintasan matahari bergerak menjauh dari wilayah Jawa Timur dan telah berada di posisi Samudera Hindia,” kata Taufiq Hermawan di Surabaya, Selasa, 29 Oktober 2024.

Perubahan posisi matahari ini memengaruhi suhu permukaan laut di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, yang kemudian berdampak pada suhu di wilayah Jawa Timur, termasuk  Surabaya.

“Selain itu, suhu permukaan laut di Selat Madura juga berkontribusi terhadap peningkatan suhu di Surabaya dan sekitarnya,” katanya.

Faktor lainnya adalah fase pancaroba yang saat ini sedang berlangsung di sebagian besar wilayah Jawa Timur. Pada masa ini, pembentukan awan sebagian terjadi dan penguapan terhambat di beberapa daerah, sehingga energi panas terakumulasi dan membuat suhu terasa lebih tinggi.
 

Baca juga: Panas Ekstrem di Larantuka NTT, Suhu Udara Capai 38 Derajat Celsius

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi panas ini akan berlangsung hingga sepekan ke depan.

“Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga sepekan ke depan. Kami juga akan melihat dinamika atmosfer, apakah ada gangguan yang lain yang bisa mempengaruhi cuaca di Surabaya dan sekitarnya,” ujar Taufiq.

Menurut pantauan BMKG, suhu tertinggi tercatat di Lamongan dengan 38,1 derajat celsius, diikuti Pasuruan 37,9 derajat celsius, dan Jombang 37,8 derajat celsius. Sementara itu, suhu di Surabaya Utara berkisar antara 36 hingga 37 derajat celsius.

Di kawasan Tapal Kuda, suhu masih berada di angka 33-34 derajat celsius, sedangkan daerah Mataraman berkisar antara 32-35 derajat celsius.

Untuk menghadapi cuaca panas ini, masyarakat disarankan menghindari aktivitas di luar ruangan yang dapat menyebabkan dehidrasi dan mengurangi paparan sinar matahari langsung.

Selain itu, terdapat potensi kebakaran lahan, terutama di daerah dataran tinggi dan akibat kegiatan membakar sampah. BMKG Juanda Menyebut, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Meilikhah)