Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha. (Metrotvnews.com)
Willy Haryono • 4 February 2025 19:54
Jakarta: Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang berada dalam kondisi kritis akibat ditembak aparat Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) pada 24 Januari lalu meninggal dunia. Kematian ini menjadikan total WNI korban tewas penembakan aparat APMM menjadi dua orang.
Berdasarkan kabar dari KBRI Kuala Lumpur, WNI tersebut meninggal dunia di Rumah Sakit Idris Shah Serdang pada Selasa, 4 Februari 2025, sekitar pukul 18.30 waktu Malaysia.
“Almarhum dirawat sejak tanggal 24 Januari di Rumah Sakit Idris Shah Serdang, dan sudah menjalani operasi pengangkatan ginjal, karena ginjalnya yang terkena tembakan,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Judha Nugraha dalam keterangan kepada Metro TV.
Kondisi WNI tersebut terus memburuk sejak terkena tembakan. Walau dirawat intensif di ICU, ia mengembuskan napas terakhir hari ini.
Saat ini, KBRI Kuala Lumpur masih terus melakukan pelacakan terhadap identitas lengkap almarhum. Saat penembakan terjadi, otoritas Malaysia tidak menemukan satu pun dokumen di tubuh korban. Rekannya hanya mengidentifikasi WNI tersebut sebagai seorang pria bernama Aban.
“KBRI Kuala Lumpur berusaha melakukan identifikasi melalui biometrik, semoga bisa segera terlihat hasilnya,” tutur Judha.
Sementara itu, satu WNI lainnya yang juga kritis sudah membaik dan sadarkan diri. Identitasnya juga sudah teridentifikasi, yakni inisial MH asal Aceh.
“Kami juga sudah bisa menelusuri keluarganya di Aceh untuk menyampaikan kondisi terakhir,” tutur Judha.
Baca juga: Kemenlu: 1 WNI Terkait Insiden Penembakan Ditahan Pihak Malaysia