Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Dokumen Kemenkeu
Annisa Ayu Artanti • 13 January 2025 13:50
Jakarta: Menteri Keuangan Republik Indonesia (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menilai Islamic Development Bank (IsDB) memerlukan kerangka strategis baru yang mampu menyesuaikan diri dengan
tantangan global sekaligus memenuhi kebutuhan negara-negara anggotanya.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Retret Gubernur Islamic Development Bank (IsDB) yang diselenggarakan di Al-Madinah Al-Munawwarah, Kerajaan Arab Saudi, Minggu, 12 Januari 2024.
Retret Gubernur IsDB menjadi forum strategis untuk membahas Kerangka Strategis Islamic Development Bank 2025-2035 guna menjawab tantangan global dan kebutuhan pembangunan negara anggota.
“IsDB membutuhkan kerangka strategis baru untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan anggota dan tantangan global, sekaligus menetapkan arah IsDB untuk dekade mendatang,” ungkap Sri Mulyani seperti dikutip dari laman Kemenkeu, Senin, 13 Januari 2025.
Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Perencanaan, Pembangunan Ekonomi, dan Kerja Sama Internasional Mesir, Rania Al-Mashat. Foto: Instagram Sri Mulyani
Dalam pertemuan itu juga membahas banyak topik diskusi yang difokuskan pada sejumlah isu utama seperti perubahan iklim, urbanisasi, kemiskinan, tantangan demografi, keterbatasan fiskal, masalah utang, serta situasi rentan dan konflik.
Selain memperkuat hubungan kerja sama antar negara anggota, forum ini juga menjadi ajang untuk saling berbagi pengalaman dan mencari solusi kolektif terhadap isu-isu global yang dihadapi negara-negara anggota IsDB.
Dalam kesempatan itu, Bendahara Negara juga berinteraksi dan bertukar pandangan dengan sejumlah Menteri Keuangan negara anggota.
Retret ini menjadi momentum penting untuk memastikan langkah IsDB selaras dengan perkembangan global dan kebutuhan negara anggota, sekaligus memperkuat peran IsDB dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di kawasan.