Perahu Tenggelam di Kupang, 36 Penumpang Selamat

Kapal tenggelam di perairan antara Pulau Kera dan Pelabuhan Perikanan Oeba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. (MGN/Ferdinandus Rabu)

Perahu Tenggelam di Kupang, 36 Penumpang Selamat

Media Indonesia • 11 March 2024 07:37

Kupang: Sebuah kapal kayu tenggelam di perairan antara Pulau Kera dan Pelabuhan Perikanan Oeba, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, akibat diterjang gelombang tinggi dan angin kencang.

Kepala Kantor SAR Kelas A Kupang I Putu Sudayana mengatakan seluruh penumpang merupakan warga Kota Kupang, naik perahu untuk berwisata ke Pulau Kera yang berjarak sekitar 5 mil dari Kupang.

Namun, di tengah pelayaran, perahu diterjang gelombang tinggi. Tim SAR menerima laporan musibah tersebut dan bergerak cepat untuk menyelamatkan para penumpang. Kejadian Minggu, 10 Maret 2024, sekitar pukul 16.15 Wita.

"Mereka berlayar menuju Pulau Kera untuk berlibur, diterpa angin dan gelombang tinggi mengakibatkan kapal terbalik," kata I Putu Sudayana.

Menurutnya, tim SAR menerima laporan kecelakaan kapal terrsebut pada pukul 16.50 Wita, kemudian pada Armada Rigid Bouyancy Boat (RBB) milik SAR bergerak ke lokasi kejadian pukul 17.09 Wita dan tiba pukul 17.15 Wita.
 

Baca juga: Kapal Timah Terbalik di Perairan Bangka, Puluhan ABK Dilarikan ke RS

SAR mengevakuasi 9 orang dalam keadaan selamat ke Pelabuhan Navigasi, sebelumnya perahu nelayan mengevakuasi 11 orang menuju Pelabuhan Perikanan dan 16 orang menuju Pulau Kera dengan selamat.

Armada RBB kembali ke lokasi kejadian dan mengevakuasi 9 orang menuju pelabuhan Navigasi. 

"Evakuasi berakhir pukul 19.45 WIta dalam keadaan aman dan korban telah diserahkan ke keluarga," ujarnya.

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat mengenai potensi cuaca ekstrem disertai angin kencang yang melanda wilayah NTT sampai 14 Maret 2024.

Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Sti Nenot'ek mengatakan saat ini terdapat pertemuan angin atau konvergensi di dan pusaran angin masuk (sirkulasi siklonik) di sebelah barat daya NTT yang membentuk daerah perlambatan, pertemuan dan belokan angin. 

Selain itu, aktifnya Gelombang Equatorial Rossby dan fenomena Madden Julian Oscilation (MJO) juga menyebabkan wilayah NTT berpotensi hujan sedang hingga lebat dan ektrem yang disertai petir dan angin  kencang berdurasi singkat. Sti minta masyarakat mewaspadai potensi dampak hujan dan angin kencang yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)