Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar. Foto: dok YouTube OJK.
Insi Nantika Jelita • 2 October 2024 12:02
Jakarta: Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan pihaknya mewaspadai prospek aktivitas perekonomian dunia yang melemah, meski di tengah pelonggaran kebijakan moneter. Pertumbuhan ekonomi dunia terindikasi mengalami penurunan di mayoritas negara, utamanya di Amerika Serikat (AS).
Bank Sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) menurunkan outlook pertumbuhan ekonomi di 2024 dengan diikuti tingkat pengangguran level tertinggi dalam enam bulan terakhir dan inflasi tinggi. The Fed memutuskan menurunkan suku bunga secara agresif sebesar 50 basis poin (bps).
Sementara itu, tekanan perekonomian di Eropa juga dikatakan semakin dalam terlihat dari penurunan outlook pertumbuhan dan proyeksi inflasi yang meningkat.
(Ilustrasi perlambatan ekonomi global. Foto: Freepik)
Di Tiongkok, melalui bank sentralnya atau People’s Bank of China (PBOC) bakal memangkas giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar 50 basis poin dalam waktu dekat. Mahendra menyampaikan, dengan pelonggaran kebijakan moneter sejumlah negara mendorong kenaikan likuiditas keuangan global.
"Kami mewaspadai prospek aktivitas perekonomian dunia yang melemah," ujar Mahendra dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) September 2024 secara daring, dikutip Rabu, 2 Oktober 2024.
Baca juga: Pemberantasan Impor Ilegal Bisa Capai Target Ekonomi RI 8% Era Prabowo |