Ilustrasi. Medcom.id
Media Indonesia • 22 February 2024 14:50
Demak: Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Demak, Akhmad Sugiharto, menyebut berdasarkan informasi diperoleh dari BNPB saat ini progres penambalan tanggul Sungai Wulan yang jebol akibat banjir telah mencapai 80 persen.
Petugas gabungan dan relawan juga berupaya melakukan pemulihan kondisi terutama setelah ribuan warga kembali dari pengungsian dengan menyiapkan sarana dan prasarana pendukung.
"Jika sebelumnya jumlah pengungsi bisa mencapai 29.000 jiwa dari puluhan desa, kini semakin berkurang menjadi 12.974 jiwa karena masih ada beberapa desa terendam banjir yakn Desa Wonorejo dan Desa Wonoketingal," kata Sugihartodi Demak, Kamis, 22 Februari 2024.
Sebagian warga masih bertahan di pengungsian karena banjir belum sepenuhnya kering dan rumah masih terendam banjir 10 hingga 50 centimeter.
Meskipun banjir melanda Kabupaten Demak sudah mulai surut setelah dilakukan penyedotan menggunakan puluhan pompa air, mamun banjir merendam di beberapa kawasan belum sepenuhnya surut.
Selain ribuan hektare sawah masih terendam banjir dengan ketinggian 30-60 centimeter, kawasan pemukiman juga masih banjir seperti di Dukuh Kedung Banteng, Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar, Demak ratusan rumah terendam dengan ketinggian air 10-50 centimeter.
"Kami pulang hanya untuk menengok dan membersihkan rumah dari sampah dan lumpur, tapi kami kembali lagi ke pengungsian karena rumah belum dapat ditempati," ujar Inayah, 50, warga setempat.
Sementara ribuan warga yang telah kembali ke rumah setelah hampir 15 hari mengungsi mengaku belum tuntas penderitaan para korban banjir, meskipun masih ada sisa bantuan logistik terutama makanan untuk beberapa hari kedepan, namun mereka kini menghadapi kesulitan air bersih.
Menurut Sulastono, 45, warga korban banjir Demak mengatakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih terutama memasak, terpaksa mencari ke lokasi sumber air yang cukup jauh, karena PDAM Desa berhenti mengalir dan air sumur warga motor dipenuhi lumpur serta sampah.
Komandan Koramil 08/Karanganyar Kapten CBA Haryono mengakui salah satu kendala untuk pemulihan pasca banjir di Demak yakni tidak tersedianya air bersih untuk menyemprot lumpur dan aliran listrik yang masih dipadamkan PLN demi keamanan.
"Kita minta normalisasi layanan air bersih dan listrik secara bertahap," imbuhnya.