Ragam Pakaian Adat Warnai Deklarasi Kampanye Damai Pilgub Jawa Timur

Surabaya: Deklarasi kampanye damai Pilgub Jawa Timur berjalan meriah di Tugu Pahlawan Surabaya, Selasa, 24 September 2024. Ketiga paslon dan pendukung menghadiri acara Deklarasi Kampanye Damai dengan mengenakan pakaian adat khas Jawa Timur.

Outfit cagub nomor 1 Luluk Nur Hamidah tampak lebih mencolok dan berbeda dari paslon lainnya. Calon yang diusung PKB ini mengenakan pakaian berwarna ungu lengkap dengan aksesoris kalung, hiasan kepala (suntiang), dan buket bunga berwarna cerah di tangannya. 

Luluk mengenakan pakaian Kencana Wungu, gaya berbusan Ratu Kencana Wungu, pemimpin perempuan terakhir Kerajaan Majapahit. Sementara itu, Cawagubnya Lukmanul Khakim tampak mengenakan baju adat khas Madura atau yang biasa disebut dengan Pesa'an, lengkap dengan odheng (udeng) yang mengikat di kepalanya dan sabuk hijau yang nyentrik. 

Sementara paslon nomor urut 2 kompak mengenakan pakaian adat Jawa Tengah. Cagub Khofifah Indar Parawansa tampil dengan kebaya kutu baru panjang warna hitam, dengan hijab kuning cerah yang selaras dengan warna bordiran atau motif di kebayanya. 
 

Baca juga: Aksi Sawer saat Pengundian Nomor Urut Pilwalkot Makassar Diusut Bawaslu

Sedangkan cawagubnya Emil Elestianto Dardak terlihat serasi mengenakan pakaian berwarna hitam, lengkap dengan kuluk (penutup kepala yang berbentuk kerucut terpancung) yang juga berwarna hitam dengan parpaduan warna kuning keemasan.

Sedangkan paslon nomor urut 3, cagub Tri Rismaharini tampak mengenakan pakaian ala Ning Surabaya berwarna pink magenta, lengkap dengan penutup kepala atau selendang berenda. Sedangkan cawagub Gus Hans tampak menyerasikan dengan mengenakan baju adat khas Madura seperti Lukmanul Khakim.

Ragam pakaian adat ini menjadi simbol budaya dan adat istiadat di Jawa Timur. Seolah menyuarakan pesan persatuan Bhinneka Tunggal Ika dalam Pilgub Jatim 2024.

Kegiatan itu diakhiri dengan pembacaan naskah deklarasi kampanye damai yang dipimpin oleh Ketua KPU Jatim Aang Khunaifi, diikuti semua paslon, pendukung, ketua partai hingga Forkopimda Jatim. Secara garis besar untuk tidak menyebarkan hoaks, jujur dan adil, berintegritas, tidak melanggar ketentuan yang berlaku, serta tidak menyebarkan ujaran kebencian.

Selepas pembacaan deklarasi, ketiga paslon membubuhkan tandatangan naskah deklarasi damai bersama Ketua KPU Jatim, Ketua Bawaslu Jatim dan Forkopimda Jatim. Kemudian diakhiri dengan melepas balon dan burung merpati secara bersama-sama.