Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Ilustrasi kilang minyak. Foto: Pertamina.

Harga Minyak Dunia Naik Tipis

Arif Wicaksono • 26 July 2024 09:23

Texas: Harga minyak mengalami kenaikan tipis pada perdagangan Jumat, 26 Juli 2024. Kenaikan ini didukung oleh angka pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang kuat yang melebihi perkiraan, mengisyaratkan potensi kenaikan permintaan minyak mentah dari konsumen energi global terbesar ini.
 

baca juga:

Harga Minyak Dunia Hadapi Penurunan Data AS

Melansir Investing, Jumat, 26 Juli 2024, minyak mentah berjangka brent untuk pengiriman September naik tipis tujuh sen, mencapai USD82,44 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk bulan yang sama naik empat sen dan menetap di USD78,32 per barel.

Perekonomian AS menunjukkan kinerja yang lebih kuat daripada yang diantisipasi pada kuartal kedua, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sebesar 2,8 persen, didorong oleh peningkatan belanja konsumen dan investasi bisnis yang lebih besar. Pertumbuhan ini melampaui ekspektasi para ekonom, yang memproyeksikan ekspansi sebesar dua persen.

Bersamaan dengan itu, tekanan inflasi telah menunjukkan tanda-tanda mereda, mempertahankan prospek penurunan suku bunga oleh Federal Reserve di September. Suku bunga yang lebih rendah sering kali menyebabkan peningkatan aktivitas ekonomi, yang pada gilirannya dapat menstimulasi permintaan minyak.

Tantangan ekonomi di Asia

Namun, tantangan ekonomi di negara-negara ekonomi terbesar di Asia, yaitu Tiongkok dan Jepang, telah menahan kenaikan harga minyak. Di Tokyo, harga-harga konsumen inti melonjak 2,2 persen di Juli dibandingkan dengan tahun sebelumnya, memicu ekspektasi pasar akan kenaikan suku bunga yang akan datang.

Meskipun ada kenaikan ini, sebuah indeks yang tidak memasukkan biaya energi menunjukkan pertumbuhan tahunan paling lambat dalam hampir dua tahun terakhir, mengimplikasikan bahwa kenaikan harga sedang moderat karena lemahnya konsumsi.

Tiongkok, sebagai importir minyak mentah terbesar di dunia, mengejutkan pasar dengan melakukan operasi pinjaman yang tidak terduga pada Kamis dengan suku bunga yang sangat rendah. Langkah ini menunjukkan sebuah upaya oleh pihak berwenang untuk menerapkan stimulus moneter yang lebih substansial untuk mendukung perekonomian.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)