Penembakan di Sekolah Swasta AS, Guru dan Siswa Dilaporkan Tewas

Mobil polisi di sekolah yang menjadi lokasi penembakan. Foto: NNA/Allanah Sciberras

Penembakan di Sekolah Swasta AS, Guru dan Siswa Dilaporkan Tewas

Fajar Nugraha • 17 December 2024 06:08

Madison: Seorang siswa remaja melepaskan tembakan di sebuah sekolah Kristen swasta pada Senin 16 Desember 2024 di Wisconsin, Amerika Serikat (AS). Penembakan ini menewaskan seorang guru dan siswa remaja lainnya pada minggu terakhir sebelum liburan Natal.

Polisi mengatakan bahwa pelaku penembakan juga dilaporkan tewas usai insiden mengerikan ini.

Dilaporkan, enam orang lainnya terluka dalam penembakan di Sekolah Kristen Abundant Life, sebuah sekolah K-12 dengan sekitar 390 siswa, di ibu kota negara bagian, Madison.

Media setempat mengatakan, penembak sekolah itu adalah seorang siswi berusia 17 tahun, mengutip seorang pejabat penegak hukum.
Para penyelidik yakin penembak itu menggunakan pistol 9mm, seorang pejabat penegak hukum mengatakan kepada AP, berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk membahas penyelidikan yang sedang berlangsung.

Situs web sekolah menunjukkan bahwa hari Jumat adalah hari terakhir kelas yang dijadwalkan sebelum liburan.

Pada jumpa pers, Kepala Polisi Madison Shon Barnes mengatakan tersangka penembak kemungkinan besar bunuh diri.

"Mereka menemukan orang yang bertanggung jawab yang terjatuh, meninggal dunia," kata Kepala Polisi Barnes, seperti dikutip Brisbane Times, Selasa 17 Desember 2024.

Barnes mengatakan, polisi diberitahu sesaat sebelum pukul 11.00 pagi dan tidak melepaskan tembakan saat mereka menyerbu masuk ke dalam gedung.

Seseorang dari sekolah menelepon 911 untuk melaporkan adanya penembakan aktif, kata Barnes. Ia mengatakan pusat pelatihan polisi berjarak lima kilometer dari sekolah, dan petugas merespons dari sana.

"Apa yang awalnya merupakan hari pelatihan berubah menjadi hari yang sebenarnya," kata Barnes.

Polisi memblokir jalan-jalan di sekitar sekolah, dan agen federal berada di tempat kejadian untuk membantu penegak hukum setempat.

Dari mereka yang terluka, Barnes mengatakan dua orang dalam kondisi kritis dengan cedera yang mengancam jiwa. Empat lainnya mengalami cedera yang tidak mengancam jiwa, katanya.

"Saya merasa sedikit cemas sekarang, Natal sudah dekat," ucap Barnes.

“Setiap anak, setiap orang di gedung itu adalah korban dan akan menjadi korban selamanya. Kita perlu mencari tahu dan mencoba menyatukan apa yang sebenarnya terjadi,” Barnes menambahkan.

Polisi sebelumnya mengatakan total lima orang telah meninggal tetapi mengoreksi pernyataan tersebut.

Barnes mengatakan, penyidik ??tidak langsung mengetahui motif penembakan tersebut, dan polisi "bekerja keras untuk menemukan sebanyak mungkin jawaban".

"Saya tidak tahu mengapa, dan saya merasa jika kami tahu alasannya, kami dapat menghentikan kejadian ini,” sebutnya.

Penembakan di sekolah Wisconsin

"Saya tidak tahu apakah sekolah tersebut memiliki detektor logam, dan sekolah juga tidak seharusnya memiliki detektor logam. Sekolah ini adalah tempat yang aman," kata Barnes.

"Kami berdoa untuk anak-anak, para pendidik, dan seluruh komunitas sekolah Abundant Life sembari menunggu informasi lebih lanjut dan berterima kasih kepada para penanggap pertama yang bekerja cepat untuk merespons," kata Gubernur Wisconsin Tony Evers dalam sebuah pernyataan.

Dalam sebuah pernyataan, Gedung Putih mengatakan Presiden Joe Biden telah diberi pengarahan tentang penembakan tersebut, dan para pejabat telah menghubungi otoritas setempat untuk memberikan dukungan.

Sekolah Kristen Abundant Life, yang nondenominasi, meminta doa dalam sebuah posting Facebook singkat.


Dunia Anda berhenti

Bethany Highman, ibu seorang siswa, bergegas ke sekolah setelah mendengar tentang penembakan tersebut dan mengetahui melalui FaceTime bahwa putrinya baik-baik saja.

“Begitu kejadian itu terjadi, dunia Anda berhenti sejenak. Tidak ada hal lain yang penting,” kata Highman.

“Tidak ada seorang pun di sekitar Anda. Anda langsung lari ke pintu dan mencoba melakukan semua yang Anda bisa sebagai orang tua untuk bersama anak-anak Anda,” ujar Highman.

Penembakan tersebut merupakan yang terbaru dari puluhan penembakan di sekolah di seluruh AS dalam beberapa tahun terakhir, termasuk yang sangat mematikan di Newtown, Connecticut; Parkland, Florida; dan Uvalde, Texas.

Penembakan tersebut telah memicu perdebatan sengit tentang pengendalian senjata dan membuat orang tua yang anaknya tumbuh besar dengan terbiasa melakukan latihan menembak aktif di kelas mereka menjadi gelisah. Namun, penembakan di sekolah tidak banyak membantu dalam mengubah undang-undang senjata nasional.

Senjata api merupakan penyebab utama kematian anak-anak pada tahun 2020 dan 2021, menurut KFF, sebuah lembaga nirlaba yang meneliti masalah perawatan kesehatan.

Menurut situs web K-12 School Shooting Database, telah terjadi 322 penembakan di sekolah tahun ini di AS. Jumlah tersebut merupakan jumlah tertinggi kedua sejak tahun 1966, menurut database tersebut – hanya kalah dari jumlah tahun lalu yang mencapai 349.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)