Ilustrasi IKN Nusantara. Foto: Dokumen Kementerian PUPR
Jakarta: Dubai International Financial Centre (DIFC), pusat keuangan global kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan (MEASA) menjalin kemitraan strategis dengan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) dalam rangka kerja sama keuangan internasional.
Gubernur DIFC Essa Kazim dan Plt. Kepala Otorita IKN Basuki Hadimuljono menandatangani perjanjian di kantor DIFC di Dubai. MoU ini menjabarkan kerangka kerja sama untuk kolaborasi yang bertujuan memajukan kepentingan bersama dan Nusantara Financial Center di Nusantara.
Area utama kolaborasi yang dijabarkan dalam perjanjian ini meliputi pertukaran keahlian dalam operasi Pusat Keuangan Internasional, termasuk kerangka regulasi dan model bisnis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan inovasi.
Lalu kerja sama pengembangan mekanisme yang memungkinkan entitas dari DIFC dan Otorita IKN untuk mendirikan operasi bisnis terdaftar di yurisdiksi masing-masing, memfasilitasi integrasi bisnis yang mulus dan partisipasi dalam pertukaran global, serta kolaborasi dalam tren, legislasi, dan regulasi dalam layanan keuangan internasional untuk tetap selaras dengan perkembangan global.
Basuki menyampaikan MoU ini menandai tonggak penting bagi Indonesia dalam menjadikan Ibu Kota Nusantara sebagai pusat keuangan internasional terkemuka.
"Kerja sama kami dengan DIFC akan memainkan peran krusial dalam menciptakan lingkungan investasi yang menarik, mempromosikan pembangunan berkelanjutan, dan berkontribusi pada lanskap keuangan global," kata Basuki dilansir Media Indonesia, Jumat, 19 Juli 2024.
Mengomentari kemitraan ini, Essa Kazim, menyebut UAE dan Indonesia berkolaborasi dan berinovasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan dampak sosial di kedua negara. DIFC sebagai pusat keuangan global terkemuka di kawasan MEASA, berada pada posisi yang tepat untuk memfasilitasi peluang signifikan melalui kemitraan strategis ini.
"Melalui perjanjian ini dengan Otorita IKN, kami membentuk kerangka kerja baru untuk mengembangkan dua ekosistem keuangan saat kami bersama-sama mendorong masa depan keuangan," jela dia.
Nusantara Financial Center
Nusantara Financial Center direncanakan berlokasi strategis di Wilayah Pengembangan Kedua dalam kawasan Nusantara yang luas, mencakup 252 ribu hektare (ha), yang menawarkan peluang investasi yang signifikan.
Distrik keuangan ini akan menempati sekitar 260 ha dalam pusat bisnis dan keuangan yang lebih luas yang mencakup 3.000 ha. Sementara itu, konstruksi sedang berlangsung di Wilayah Pengembangan Pertama, Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dan berpuncak pada Perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2024, dengan infrastruktur penting yang disiapkan untuk acara bersejarah ini.
Fondasi untuk ekosistem Nusantara telah diperkuat oleh investasi domestik yang signifikan, dengan hotel dan rumah sakit yang akan beroperasi tahun ini. Penerimaan lebih dari 424 Surat Minat (Letter of Intent) mencerminkan minat tinggi dari investor, termasuk investor asing, yang menegaskan daya tarik global dan potensi Nusantara Financial Center.
Otorita IKN menerima dukungan dari berbagai pihak, termasuk Tony Blair Institute, untuk secara aktif menarik investasi dari seluruh dunia, lebih memperkuat prospek ekonomi Nusantara.
Perjanjian dengan DIFC menandai awal perjalanan transformasional menuju penciptaan lingkungan yang ramah bagi investor di Nusantara Financial Center, siap menarik investor global dan memastikan pertumbuhan serta pembangunan yang berkelanjutan.