Pakar Ingatkan Ancaman Kesehatan Paru pada Jemaah Haji dan Umrah

Ilustrasi paru-paru. Foto: Freepik.com.

Pakar Ingatkan Ancaman Kesehatan Paru pada Jemaah Haji dan Umrah

Atalya Puspa • 19 April 2025 11:37

Jakarta: Masalah kesehatan paru menjadi perhatian utama dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah, terutama bagi jemaah asal Indonesia. Sebab, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan pneumonia merupakan dua penyakit utama yang kerap menyerang para jemaah.

Hal itu disampaikan Direktur Pascasarjana Universitas YARSI sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Tjandra Yoga Aditama. “Sekitar 90 persen jamaah haji dari berbagai negara ternyata mengalami masalah kesehatan paru dan pernapasan, dalam berbagai bentuknya,” kata Tjandra saat dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 19 April 2025.

Faktor risiko penyebab tingginya gangguan pernapasan ini antara lain adalah kerumunan yang padat, paparan debu, polusi udara, serta menurunnya daya tahan tubuh akibat aktivitas fisik yang berat dan kelelahan selama beribadah. 

Selain itu, data dari Indonesia juga menunjukkan bahwa ARDS (Adult/Acute Respiratory Distress Syndrome) menjadi salah satu penyebab utama kematian akibat gangguan paru di kalangan jemaah Haji.

Lebih jauh, Tjandra juga mengingatkan pentingnya mewaspadai penyakit menular tertentu yang khas di kawasan Timur Tengah. Sseperti Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) yang ditularkan oleh unta berpunuk satu. 
 

Baca juga: 

Menag Wanti-Wanti Jemaah Haji Indonesia Bijak Bermedia Sosial di Tanah Suci


“Selain pneumonia karena bakteri dan virus, maka perlu juga diwaspadai penyakit khusus seperti MERS CoV yang memang bermula dari jazirah Arab,” ungkap dia.

Tak hanya penyakit infeksi, jemaah juga perlu memperhatikan kondisi paru non-infeksius. Seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Penyakit tersebut bisa kambuh akibat perubahan lingkungan dan kondisi fisik selama perjalanan ibadah.

Tjandra menekankan pentingnya upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh para jemaah dan petugas kesehatan. Mulai dari menjaga perilaku hidup sehat, memakai masker, hingga mendapatkan vaksinasi yang dianjurkan. 

Dia mengapresiasi upaya pemerintah mengantisipasi bahaya penyakit paru tersebut. Yakni, dengan menyelenggarakan pelatihan bagi para dokter haji karena kompetensi mereka sangat menentukan keberhasilan penanganan kasus-kasus pernapasan di lapangan.

“Pengetahuan dan kemampuan penanganan kesehatan paru oleh para dokter dan petugas kesehatan yang melayani jamaah haji dan umroh kita, seperti yang didapat pada pelatihan ini, tentu juga memegang peranan penting dalam pengendalian masalah kesehatan paru pada jamaah kita,” sebut dia.

Selain itu, dia mendoakan agar jemaah haji dan umroh terhindar dari permasalahan paru. Sehingga, bisa menjalankan ibadah dengan baik.

“Semoga jemaah Umroh kita, dan juga jemaah haji yang akan mulai berangkat pada awal Mei beberapa minggu lagi akan dapat menjalankan ibadahnya dengan khusyuk, mendapat Haji dan Umroh yang mabrur, dan terhindar dari masalah penyakit paru dan pernapasan yang serius,” ujar dia. 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)