Makan Bergizi Gratis sudah berjalan di Kota Bandung, Jawa Barat. Dokumentasi/ Diskominfo Pemkot Bandung.
Bandung: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung mengantisipasi sisa sampah yang dihasilkan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Tantan Surya, mengatakan pihaknya sudah membentuk kelompok kerja (pokja) dari pihak sekolah, DLH dan juga beberapa OPD lainnya yang akan mengelola sampah sisa MBG.
"Walau demikian nanti DLH akan berkoordinasi dengan SPPG jangan sampai sampahnya dibuang pada tempat yang tidak memenuhi syarat. Kami juga telah mengarahkan pihak penyedia untuk tidak membuang sampah sembarangan," kata Tantan di Kota Bandung, Kamis, 23 Januari 2025.
Pogram MBG di Kota Bandung telah memasuki tahap dua dan telah terdistribusikan ke-40 sekolah dengan perincian tahap 1 yaitu 9 SD dan 5 SMP, sedangkan tahap 2 meliputi 1 TK, 21 SD dan 4 SMP dengan total sebanyak 21.271 siswa.
Tantan menjelaskan jika ada sisa MBG dari setiap sekolah, harus kerja sama dengan DLH agar sampahnya tidak dibuang sembarangan. Rencananya DLH juga akan melakukan sosialisasi ke seluruh vendor terkait pengelolaan sampah.
Upaya pengelolaan sampah sisa MBG harus dilakukan, karena ke depannya akan semakin banyak siswa dan sekolah yang akan menerima MBG, sehingga pengelolaan sampah mulai sekaarng harus dipikirkan.
"Saat ini memang masih tidak terlalu berat. Tapi kalau sudah semua sekolah, tentu harus dipantau tiap hari melalui DLH, karena sampah harus dikendalikan," jelas Tantan.
Tantan menambahkan terkait dengan anggaran program MBG, Pemkot Bandung memastikan telah merancang postur anggaran, bahkan telah masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung 2025.
“Alokasi dana tersebut telah disiapkan untuk mendukung program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, meskipun hingga saat ini belum ada hitungan yang pastinya. Tapi secara slot dalam APBD 2025, kami sudah menyiapkan Rp 26 miliar,” ungkap Tantan.