Di COP29, Indonesia Ungkap Kembangkan Green Transmission Line 70 Ribu Kilometer

Hashim Djojohadikusuomo, Utusan Khusus Presiden RI pada World Leaders Climate Action Summit(WLCAS) Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan. (Kemenlu RI)

Di COP29, Indonesia Ungkap Kembangkan Green Transmission Line 70 Ribu Kilometer

Marcheilla Ariesta • 13 November 2024 22:32

Baku: Keinginan Indonesia untuk transmisi energi tidak tanggung-tanggung. Dalam KTT Perubahan Iklim (COP29) di Baku, Azerbaijan, Indonesia mengungkapkan akan mengembangkan Green Transmission Line.

 

“Indonesia akan mengembangkan Green Transmission Line sepanjang 70.000 km untuk mendukung penyaluran energi ke pulau-pulau terpadat, menyiapkan infrastruktur Green Smart grid untuk melipatgandakan kapasitas listrik bersumber angin dan surya; menyiapkan kapasitas listrik 60 GigaWatt dari tenaga air, panas bumi, surya dan angin”, ujar Hashim Djojohadikusuomo, Utusan Khusus Presiden RI pada World Leaders Climate Action Summit(WLCAS) Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 (COP29) di Baku, Azerbaijan, Selasa, 12 November 2024.

 

Hashim menegaskan, Indonesia akan terus meningkatkan ambisi dan kelanjutan aksi iklim. Peningkatan ambisi Indonesia adalah langkah untuk mewujudkan visi Presiden RI yaitu pertumbuhan ekonomi di atas 8 persen melalui pembangunan ekonomi hijau, resiliens, dan inklusif.

 

Tahun 2040, Indonesia menargetkan 75 persen penambahan kepasitas listrik nasional bersumber dari energi baru terbarukan. 

 

KTT COP 29 dihadiri oleh 82 Kepala Negara dan Utusan Khusus, termasuk Indonesia. Melalui COP29 UNFCCC, Indonesia menjalankan prioritas diplomasi RI yaitu peningkatan pengaruh kawasan dan global, diplomasi ketahanan nasional, dan diplomasi ekonomi pancasila. 

 

Melalui COP29, Indonesia memanfaatkan momentum untuk terus konsisten menyuarakan kepentingan negara berkembang dalam upaya global membatasi kenaikan suhu permukaan bumi di bawah 1.5 derajat Celcius, guna mewujudkan dan mendorong komitmen, mekanisme dan implementasi pendanaan, kerja sama dan investasi di bidang penanganan iklim, energi dan konservasi lingkungan. 

 

Delegasi Indonesia pada World Leaders Climate Action Summit didukung oleh Menteri Kehutanan, Menteri Lingkungan Hidup, Direktur Jenderal Kerjasama Multilateral, Kementerian Luar Negeri; Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup; PLN dan unsur Kementerian/Lembaga lainnya.

 

World Leaders Climate Action Summit  mengawali perundingan the 20th Conference of Parties of the United Nations Framework Convention on Climate Change (COP 29 UNFCCC) atau Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-29 yang merupakan kerangka global pengambilan keputusan tertinggi untuk isu perubahan iklim.

 

Delegasi Indonesia dilaporkan akan melakukan sejumlah negosiasi antara lain mengenai target kolektif baru untuk pendanaan iklim, pasar karbon yang dapat dioptimalkan bagi mekanisme dan model ekonomi terkait untuk aksi iklim; perluasan sumber pendanaan dan operasionalisasi loss and damage, penguatan nationally determined contributions melalui Second NDCs.

 

Selain rangkaian negosiasi, Hashim juga membuka Paviliun Indonesia, memberikan keynote speech pada CEO Climate Talks, dan  Green Growth Energy Mc Kinsey Forum.

 

Ia juga meresmikan MRA Skema Karbon Kredit RI-Jepang, melakukan bilateral dengan Jerman dan Turki guna membahas potensi aksi iklim, serta mendorong kolaborasi dengan pihak swasta.

 

Baca juga: Sekjen PBB: Bayar Dana Iklim Atau Manusia Tanggung Akibatnya

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Marcheilla A)