Kebakaran Tungku Terjadi Lagi di Kawasan PT IMIP, Dua Pekerja Jadi Korban

Ilustrasi. Medcom.id

Kebakaran Tungku Terjadi Lagi di Kawasan PT IMIP, Dua Pekerja Jadi Korban

Media Indonesia • 20 January 2024 16:59

Morowali: Kebakaran tungku kembali terjadi di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (PT.IMIP), di Desa Fatupia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Kebakaran kali ini berlokasi di PT Sulawesi Mining Investment (PT.SMI).

Empat unit Mobil Damkar milik PT. IMIP dikerahkan untuk melakukan pemadaman. Kebakaran Tungku Furnance 1 PT. SMI di dalam Kawasan PT. IMIP terjadi pada pukul 19.40 Wita, Jumat, 19 Januari 2024.

Kebakaran tersebut mengakibatkan 2 karyawan PT. SMI menjadi korban akibat mengalami sesak napas dan sempat ditangani di klinik PT. IMIP.

Berdasarkan data diperoleh, keduanya merupakan operator house crane. Masing-masing adalah Asrina asal Desa Keurea, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, dan Lesianita Tongku asal Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.
 

Baca: Minimarket Hingga Mess Karyawan Ludes Terbakar
 

Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, mengatakan kebakaran terjadi akibat luapan tungku dan mengakibatkan cairan slag yang berada di dalam meluber dan merambat hingga ke lantai dasar smelter.

Akibatnya terjadi paparan panas terhadap jaringan kabel listrik yang ada di area itu. Untuk mencegah terjadinya kebakaran yang meluas aliran listrik di smelter milik PT SMI dipadamkan. Seluruh karyawan yang bekerja di area tersebut dievakuasi.

Dua karyawan yang menjadi korban dievakuasi untuk mendapatkan observasi dan penanganan. Hasil observasi, tidak ditemukan luka dan setelah kurang lebih dua jam berada di instalasi klinik PT IMIP, kedua karyawan tersebut telah diizinkan pulang.

Menurut Dedy situasi saat ini sudah kembali normal. Namun pihak PT SMI masih menghentikan pengoperasian tungku 1 untuk kebutuhan investigasi dan perbaikan.

Terhadap peristiwa ledakan tungku di lokasi perusahaan tambang, baik di Morowali maupun di Morowali Utara, bagi Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sulteng, dinilai bukan sesuatu yang urgen dalam melakukan audit bagi perusahaan.

"Kami menilai ini semacam hal yang tidak menjadi urgensi didalam proses hilirisasi selama ini, audit, ataupun investigasi yang selalu disampaikan fihak perusahaan IMIP dan juga Pemerintah hanya omong kosong belaka," kata Aulia Hakim, Kepala Advokasi & Kampanye Walhi Sulteng.

Menurutnya tidak ada transparansi yang kemudian dibuka ke publik seperti apa mekanisme perusahaan dalam menjalankan praktiknya. Hal tersebut menambah catatan buruk proses hilirisasi smleter nikel di Indonesia, janji perbaikan K3 tidak lebih dari kebohongan ke publik oleh perusahaan.

"Kalau terus menerus seperti ini kita dapat menyimpulkan bahwa pemerintah dengan dalih peningkatan fiskal, dan kepentingan investasi, sama hal nya merawat impunitas bagi perusahaan-perusahaan untuk tidak bisa diberikan sanksi ataupun jerat hukum sesuai peraturan yang berlaku," ujar Aulia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)