Kamar kos korban pembunuhan di Jalan Peterongan, Kelurahan Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang. Dokumentasi/ Media Indonesia
Semarang: Polisi masih memburu pembunuh pegawai bank swasta di Kota Semarang, Robiatul Adawiyah, 28, warga Desa Karanggeneng, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan yang ditemukan tewas berlumuran darah di kamar kos Jalan Peterongan, Kelurahan Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Jumat dini hari, 18 Oktober 2024.
Hingga kini anggota Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polrestabes Semarang masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi dalam peristiwa tersebut.
Selain meminta keterangan saksi sesama penghuni kos yang mengetahui awal kejadian tersebut, polusi juga masih mempelajari rekaman CCTV di lokasi kejadian, memperlihatkan terduga pelaku yang membawa sepeda motor dan memanjat tempat kos korban sebelum dan sesudah peristiwa pembunuhan tersebut untuk disingkronkan keterangan yang diperoleh petugas.
"Kita masih selidiki dan dalami serta mengejar terduga pelaku pembunuhan terhadap korban Robiatul Adawiyah di kamar kos tersebut," kata Kepala Polrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar, Sabtu, 19 Oktober 2024.
Irwan menjelaskan meskipun gambaran berdasarkan rekaman CCTV juga keterangan sejumlah saksi yang sempat melihat tersangka keluar dari kamar korban, namun untuk menemukan pelaku masih membutuhkan pendalaman karena sejumlah saks termasuk pemilik kos dan rekan sesama penghuni kos tidak pernah mengenal wajah pelaku sebelumnya.
Adanya kesaksian orang yang melihat tersangka dan rekaman CCTV itu, ungkap Irwan Anwar, cukup membantu dalam pengungkapan kasus pembunuh terhadap korban merupakan karyawan bank swasta di Kota Semarang tersebut.
"Kita lakukan pemburuan tersangka pelaku untuk mengungkap secara terang motif pembunuhan tersebut," ungkapnya.
Sementara menurut keterangan lain menyebut korban Robiatul Adawiyah, 28, tercatat merupakan warga Desa Karanggeneng, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan ketika ditemukan pertama kali dalam kondisi tengkurap dan bersimbah darah, langsung di isum di RS Bhayangkara Semarang untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Hasil pemeriksaan terhadap korban, diketahui mengalami luka cukup parah hingga 15 tusukan yang mengenai tubuh korban di sekitaran dada sebanyak delapan tusukan dan bagian punggung tujuh tusukan, sedangkan berdasarkan rekaman CCTV terpantau saat masuk dengan memanjat pagar depan hingga keluar melalui jalan yang sama serta mengambil kendaraan berdurasi sekitar 6 menit.
Seorang saksi sesama penghuni kos R, mengaku mendengar adanya suara keributan di kamar korban, bahkan sempat melihat pelaku bertubuh sedang dengan postur tinggi keluar dari kamar korban.
"Saya takut karena pelaku membawa pisau, baru keluar lagi untuk melihat apa yang terjadi setelah pelaku pergi," ungkap saksi.