Wapres terpilih Gibran Rakabuming Raka. Medcom.id/ Triawati Prihatsari
Solo: Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka memberikan tanggapan terkait elektabilitas survei rendah sang adik Kaesang Pangarep pada Pilgub Jakarta 2024. Gibran mengatakan warga bebas memberikan penilaian.
"Sekali lagi tidak perlu ditanggapi, itu yang menilai biar warga ya," kata Gibran di Solo, Sabtu, 27 Juli 2024.
Diketahui elektabilitas Kaesang tampak tidak menarik berdasarkan survei yang dirilis pada Selasa 16 Juli 2024. Litbang Kompas melakukan survei pada 15-20 Juni 2024, elektabilitas Kaesang hanya 1 persen.
Menanggapi hal itu, Gibran menyerahkan pilihan pada Kaesang bakal nyagub di Jakarta atau di Jawa Tengah.
"Kaesang melangkah kemana silahkan, kemarin (Kaesang) ke Solo tidak ditanyai," jelas Gibran.
Menurut Gibran maju tidaknya Kaesang dalam kontestasi Pilgub 2024 hanya bisa dinilai warga. Termasuk terkait daerah terbaik untuk Kaesang jika maju Pilgub 2024.
"Sekali lagi, ini nanti yang milih warga. Biar warga yang menentukan biar warga yang menilai. (lebih baik di Jateng atau Jakarta?) Sekali lagi yang menilai biar warga yang memilih. Kita kembalikan lagi ke warga Jateng dan Jakarta," ungkapnya.
Sebelumnya Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep digadang-gadang maju di Pilkada Jakarta 2024. Namun elektabilitas Kaesang tampak tidak kompetitif berdasarkan survei yang dirilis pada Selasa, 16 Juli 2024.
Litbang Kompas melakukan survei pada 15-20 Juni 2024. Elektabilitas Kaesang hanya 1 persen.
Selain Kaesang juga terdapat nama lain yang memiliki elektabilitas sekitar 1 persen. Mereka adalah Pj Gubernur Jakarta Heru Budi Hartono, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Mantan Panglima TNI Andika Perkasa dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Sementara nama lain memiliki elektabilitas relatif tinggi. Berikut urutannya:
1. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan 29,8 persen
2. Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok 20,0 persen
3. Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil 8,5 persen
4. Menteri BUMN, Erick Thohir 2,3 persen
Namun dari semua ini, jumlah responden yang tidak menjawab atau tidak tahu masih cukup tinggi, yakni 30,0 persen. Sementara yang menjawab lainnya atau di luar nama tokoh tersebut sebesar 4,3 persen.
Survei periodik ini dilakukan melalui wawancara tatap muka terhadap 400 responden yang dipilih secara acak dan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Daerah Khusus Jakarta. Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin of error kurang lebih 4,9 persen.