Indonesia Kebanjiran Rp1,08 Triliun Modal Asing Minggu Ini

Ilustrasi dana asing dalam bentuk dolar AS - - Foto: Depositphotos.

Indonesia Kebanjiran Rp1,08 Triliun Modal Asing Minggu Ini

Husen Miftahudin • 4 January 2025 13:38

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing kembali masuk ke pasar keuangan domestik selama sepekan ini. Hal ini terjadi pada minggu yang tipis terhadap perdagangan karena terjeda oleh libur tahun baru.

Berdasarkan data transaksi pada 30 Desember 2024-2 Januari 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tersebut tercatat beli neto (inflow) sebanyak Rp1,08 triliun.

Banjirnya dana asing di pasar keuangan domestik pada minggu ini utamanya berasal dari pasar Surat Nerharga Negara (SBN) yang tercatat masuk sebanyak Rp1,94 triliun dan pasar saham sebesar Rp320 miliar.


(Ilustrasi. Foto: MI)

Sementara, di pasar Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), duit-duit dari investor bule tersebut justru pulang kampung (jual neto/outflow) sebanyak Rp1,17 triliun.

"Selama 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 31 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp15,74 triliun di pasar saham, Rp34,59 triliun di pasar SBN, dan Rp161,99 triliun di SRBI," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 4 Januari 2025.

Sementara berdasarkan data untuk 2025, berdasarkan data setelmen hingga 2 Januari 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp0,56 triliun di pasar saham, jual neto Rp0,20 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp0,28 triliun di SRBI.
 

Baca juga: Tabungan Masyarakat di Bank Turun
 

Premi risiko naik


Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 78,00 basis poin (bps) per 2 Januari 2025 dari 75,51 bps per 27 Desember 2024. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.

Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tutup Ramdan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)