Ilustrasi kondisi jalan di Tol Jakarta Cikampek. Dok. Corcomm Jasa Marga.
Jakarta: Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memastikan kondisi jalan sudah baik menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2024. Hal ini disampaikan dalam diskusi bertema Peran DPR Pastikan Mudik Aman, Silaturahmi Nyaman.
"Kesiapan dari dinas terkait 98 persen sudah ok, dari mulai kondisi jalan baik itu jalan tol, maupun non tol, arteri termasuk pelabuhan. Mulai dari Pelabuhan Merak-Bakauheni, Gilimanuk-Ketapang itu juga sudah siap," kata Direktur Penegakan Hukum (Dirgakum) Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Kamis, 21 Maret 2024.
Slamet menyebut pihaknya telah melakukan berbagai kesiapan pengelolan arus lalu lintas pada Operasi Lebaran 2024 bersama kementerian/lembaga terkait. Jenderal bintang satu ini mengatakan Polri akan menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektoral terkait penggelaran Operasi Ketupat pada Senin, 25 Maret 2024
"Dilanjutkan dengan kegiatan rakor lintas sektor baik antar kementerian maupun antar instansi yang ada," ungkap Slamet.
Slamet mengatakan berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan jumlah pemudik diprediksi mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa. Mereka diperkirakan berangkat dari berbagai moda transportasi.
"Paling banyak kereta api, roda empat, bus, sepeda motor, dan transportasi lainnya. Pesawat dan kapal laut," ucap dia.
Slamet menyebut pihaknya tidak hanya mengantisipasi kegiatan masyarakat saat mudik dan balik. Namun, juga tempat-tempat wisata, ibadah, dan transportasi.
Di samping itu, Slamet menuturkan kecelakaan lalu lintas di jalan tol dan non tol pada Operasi Ketupat 2023 sebanyak 515 kejadian. Dia berharap angka itu bisa diminimalisasi pada Operasi Ketupat 2024
"Sehingga operasi tadi yang diharapkan bisa berjalan dengan aman dan nyaman itu bisa terwujud," tuturnya.
Terakhir, Slamet menyebut Korlantas Polri dan stakeholder terkait telah menyiapkan berbagai aturan yang telah tertuang dalam surat keputusan bersama (SKB) terkait pengaturan arus mudik- balik Idulfitri 1445 Hijriah. SKB itu dilakukan dengan kementerian di bawah koordinator Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK).
Berbagai aturan yang disepakati bersama itu mulai dari pembatasan kendaraan angkutan barang,
contraflow baik itu
contraflow satu lajur, dua lajur, dan
one way. Kemudian, dalam situasi tertentu diberlakukan sistem ganjil genap (gage).
"Itu altenatif terakhir, baik pada ruas jalan tertentu khusus di jalan tol, kalau jalan arteri mungkin tidak," pungkasnya.