Eks Menlu RI: Semua Negara Terpengaruh Geopolitik Tanpa Terkecuali

Eks Menlu RI Marty Natalegawa. (Medcom.id)

Eks Menlu RI: Semua Negara Terpengaruh Geopolitik Tanpa Terkecuali

Marcheilla Ariesta • 7 September 2024 15:08

Jakarta: Kesenjangan geopolitik menarik semua wilayah di dunia ke dalam tantangan besar yang kini kita hadapi. Tak hanya mempengaruhi keamanan politik saja, tapi juga semua bidang.

“Tidak ada area yang tidak terpengaruh oleh tarik-menarik geopolitik,” kata mantan menteri luar negeri RI, Marty Natalegawa dalam Global Town Hall, Sabtu, 7 September 2024.

Marty mengatakan, jika harus memberikan gambaran yang seluas mungkin, itu adalah gagasan tentang menempatkan diplomasi, menempatkan dialog di depan dan di tengah.

“Inilah yang menurut saya tidak kita miliki saat ini. Negara-negara tidak sependapat, tetapi bahkan ketidaksetujuan dapat disampaikan melalui kekuatan kata-kata, melalui diplomasi,” ucap Marty.

Menurutnya, dunia dapat memiliki persaingan, tetapi persaingan tidak perlu mengarah pada konflik terbuka. “Ada aturan main, kode etik,” tegasnya.

Ia menuturkan, sebenarnya dunia telah bekerja sangat keras di masa lalu untuk mengobarkan perdamaian, untuk menjaga kawasan, utamanya Asia Pasifik yang damai. Gagasan untuk tidak menggunakan kekerasan, penyelesaian sengketa secara damai, gagasan tentang manajemen krisis.

Di samping gagasan diplomasi, ada pula membangun ruang aman. “Ruang aman berarti ada begitu banyak isu global yang sama. Pandemi, krisis iklim, isu pengentasan kemiskinan, isu pembangunan berkelanjutan,” seru Marty.

Ia menegaskan, penting untuk merebut kembali ruang publik itu, milik bersama global itu, sebagai area di mana perlu memastikan diplomasi dan dialog berkembang.

Untuk beralih dari lingkaran setan geopolitik, kata Marty, salah satu elemen kunci adalah kepemimpinan.

“Kepemimpinan, bukan sekadar pemimpin, karena ada perbedaan antara pemimpin, yang merupakan fakta kehidupan, Anda memiliki pemimpin,” sambung Marty.

Pemimpin ini harus bisa mengatasi masalah pengelolaan dinamika internal dan eksternal. Hubungan antara masalah dalam negeri dan masalah eksternal menurutnya satu dan sama, karena saling terkait.

Tantangan lainnya, selain defisit kepemimpinan, adalah dinamika kekuatan. Namun, ia tidak terlalu percaya pada gagasan keseimbangan kekuatan. Hal ini disebabkan kekuatan cenderung bergeser.

“Dan yang terakhir, kenyataan bahwa isu-isu ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan semuanya adalah satu. Semua bersatu,” terangnya.

Saat ini, kata Marty, dunia menggambarkan masalah hanya untuk mengenali apa saja solusinya.

“Dan kontribusi saya sekarang hanyalah topik diplomasi dan dialog. Yang terdepan dan utama dalam semua perilaku dan tindakan kita,” pungkasnya.

Baca juga:  Situasi Geopolitik Makin Tegang, Dolar AS Malah Makin Strong!

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)