Ilustrasi. Foto: Unplash
Jakarta: Harga emas dunia kembali berada di zona merah pada Senin, 14 April 2025. Harga emas menghentikan rally rekor tiga hari ke tertinggi sepanjang masa USD3.245 yang ditetapkan pada Jumat.
Melansir FXStreet, harga emas kembali menuju USD3.200 atau sekitar Rp53,8 juta (kurs Rp16.824 per USD) pada pagi Senin, mengoreksi dari rekor tertinggi.
Membaiknya sentimen risiko
Aliran
safe haven tampaknya telah mereda dalam perdagangan sesi Asia pada hari Senin saat para pedagang bersukacita atas pembalikan Wall Street pada Jumat bersamaan dengan beberapa pembaruan positif terkait
perang tarif AS-Tiongkok, meredakan tekanan bullish pada harga emas untuk saat ini.
Pada Jumat, Tiongkok merespons kenaikan tarif AS menjadi 145 persen dengan menaikkan tarif pada barang-barang Amerika menjadi 125 persen. Namun, Beijing mengatakan akan mengabaikan respons AS lebih lanjut.
Selama akhir pekan, Presiden AS, Donald Trump, mempertimbangkan untuk memberlakukan tarif 20 persen pada semikonduktor Tiongkok dan rantai pasokan elektronik dibandingkan tarif 145 persen yang diumumkan sebelumnya.
(Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti)
Dolar AS mulai membaik
Pembaruan tarif ini tampaknya dipersepsikan secara positif oleh pasar, karena memberikan sedikit penghiburan dan memungkinkan pemulihan moderat pada dolar AS terhadap mata uang utama saingannya dari terendah 35 bulan.
Lonjakan dolar AS dan selera risiko menjaga korektif ke bawah tetap utuh pada harga emas saat para pedagang menunggu laporan Neraca Perdagangan Tiongkok dan pidato dari beberapa pengambil kebijakan Federal Reserve (The Fed) AS untuk mencari dorongan perdagangan lebih lanjut.
Pasar dapat menggunakan alasan tarif yang tidak terlalu curam pada elektronik dan cip Tiongkok untuk melakukan profit taking setelah lonjakan harga emas baru-baru ini.