Polisi Selidiki Dugaan Pidana Terkait Robohnya Tower BTS di Bekasi

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Polisi Selidiki Dugaan Pidana Terkait Robohnya Tower BTS di Bekasi

Ficky Ramadhan • 28 January 2025 17:14

Jakarta: Polisi masih menyelidiki insiden robohnya beton penyangga tower di Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, hingga menewaskan seorang pekerja bernama Rustadi. Polisi masih mendalami unsur pidana, termasuk kelalaian dalam pengerjaan proyek.

"Masih didalami. Selanjutnya nanti perkara yang menangani Sat Reskrim Polres," kata Kanit Reskrim Polsek Tambun Selatan AKP Kukuh Setio saat dihubungi, Selasa, 28 Januari 2025. 

Kukuh mengatakan penyelidikan kasus nantinya akan diambil alih Satreskrim Polres Metro Bekasi. Polisi juga akan berkoordinasi dengan ahli terkait konstruksi bangunan.

"Masih didalami, nanti berkoordinasi dengan Polres. Dan meminta keterangan ahli forensik dan ahli konstruksi bangunan," ujarnya.

Polisi membeberkan kronologi robohnya beton penyangga tower provider di Kavling Bumi Indah, Desa Karangsatria, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Satu pekerja tewas dan lima lainnya luka-luka.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan peristiwa terjadi pukul 10.00 WIB, Senin, 27 Januari 2025. Berdasarkan keterangan saksi, Warsono, saat itu para pekerja tukang kuli sedang mencopot begisting (triplek penadah cor) bangunan tower di atas Musala Al-Aqsa

"Setelah istirahat, para tukang ngopi sejenak dan dilanjut bekerja dan pada saat bekerja kembali, terjadi ambruknya stacking yang menimpa para pekerja," kata Ade Ary dalam keterangannya, Senin, 27 Januari 2025.
 

Baca juga: Kronologi Robohnya Tower BTS di Bekasi

Ade menyebut ada empat pekerja yang tertimpa bangunan dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bella Kota Bekasi. Kemudian, dua orang luka-luka, dan satu orang shock.

Kapolsek Tambun Selatan Kompol Wuryanti AKP Kukuh Setio Utomo bersama petugas piket Ipda Fredy, petugas Damkar hingga Basarnas langsung mendatangi lokasi. Kemudian, membantu proses evakuasi korban dan warga sekitar.

"Evakuasi warga sekitar tower radius 50 meter untuk meninggalkan rumah, antisipasi tower yang sudah miring. Kemudian, meminta bantuan alat berat kepada provider untuk mengevakuasi korban," ujar Ade Ary.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)