Presiden Rusia Vladimir Putin di upacara pembukaan KTT BRICS di Kazan, Rusia, 22 Oktober 2024. (EPA-Yonhap)
Willy Haryono • 23 October 2024 15:24
Jakarta: Indonesia telah menunjukkan langkah penting dalam diplomasi internasional lewat kehadiran Menteri Luar Negeri Sugiono di pertemuan KTT BRICS. Momen ini tidak hanya menjadi komitmen Indonesia dalam menjalankan politik bebas aktif, tetapi juga membuka peluang untuk dialog yang lebih mendalam dengan negara-negara besar.
Dalam kesempatan ini, perwakilan Indonesia menekankan bahwa meski RI dikenal sebagai negara yang mandiri, kehadirannya dalam BRICS membawa potensi dampak yang signifikan.
Pengamat Hubungan Internasional asap Unpad, Teuku Rezasyah mengatakan bahwa kawasan Indo-Pasifik semakin menjadi pusat perhatian global, dengan negara-negara besar berupaya memperkuat kerja sama dan mempromosikan stabilitas serta pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
“Goldman Sachs mencatat ada banyak negara yang tertarik untuk bergabung (dengan BRICS), yang juga memiliki visi bersama terkait Indo-Pasifik,” kata Teuku Rezasyah saat dihubungi Medcom.id, Rabu, 23 Oktober 2024.
Ia juga berpendapat bahwa dengan terlibat dalam forum-forum internasional seperti BRICS, Indonesia berpotensi memainkan peran diplomasi yang lebih aktif, khususnya dalam mengatasi konflik regional dan memperkuat posisinya sebagai kekuatan penengah dalam berbagai isu global.
Namun, ada tantangan yang dihadapi Indonesia. Bergabung dengan BRICS berarti Indonesia harus beradaptasi dengan posisi baru.
“Saat ini, kita berada di kursi penumpang, sedangkan BRICS akan menjadi pengemudi. Ini berarti kita harus datang dengan gagasan dan mekanisme untuk berkontribusi dalam pembuatan isu-isu, pengambilan keputusan, dan kolaborasi tim,” tambah Teuku Rezasyah.
Penting bagi Indonesia untuk tidak terpinggirkan dalam dinamika ini. Dalam konteks global saat ini, di mana banyak negara menginginkan keanggotaan BRICS, Indonesia harus memastikan bahwa posisinya tetap relevan dan proaktif.
“Kita tidak bisa datang dengan tangan kosong, kita harus membawa ide-ide inovatif untuk menyelesaikan masalah bersama,” tutupnya.
Melalui kehadiran dan partisipasi aktif dalam BRICS, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya di tingkat global, terutama dalam forum-forum penting yang menyangkut kerja sama ekonomi dan politik di kawasan Asia-Pasifik.
Saat ini, anggota BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan. (Angel Rinella)
Baca juga: Mendarat di Rusia, Menlu Sugiono Disambut dengan Makanan Tradisional Kazan