Pengungsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur. MI/Palce Amalo
Media Indonesia • 4 January 2024 09:44
Flores Timur: Jumlah warga yang mengungsi akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur mencapai 3.055 orang sampai Kamis pagi, 4 Januari 2023. Penjabat Bupati Flores Timur Doris Rihi menyebutkan pengungsi berasal dari enam desa yang terdampak letusan gunung yakni Nawakote, Boru, Waiula, Hokeng Jaya dan Klatanlo di Kecamatan Wulanggitang, serta Desa Dulipali di Kecamatan Ile Bura.
Para pengungsi ditampung di lima lokasi yakni di Kantor Camat Wulanggitang, dan lima desa lainnya yaitu Boru, Boru Kedang, Pululera dan Hewa. Sejauh ini, penanganan pengungsi berjalan lancar. Pemerintah daerah setempat bersama anggota polisi, TNI dan relawan sudah membangun dapur umum untuk melayani kebutuhan pengungsi.
"Dari BPBD sejak 1-3 Januari mendistribuskan logistik seperti air bersih, ember, peralatan makan minum, kasur, sabun cuci tangan, minyak goreng, selimut dan masker," ujarnya.
Bantuan yang sama juga berasal dari dinas sosial setempat berupa kasurdan velbed serta beras sebanyak 3,6 ton. Adapun dari dinas kesehatan mengirim enam dokter, 47 perawat, 55 bidan serta petugas kesehatan lingkungan sebanyak 8 orang. Mereka memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat di pos-pos kesehatan, tenda pengungsi dan fasilitas pelayanan kesehatan.
Menurut Doris, bantuan bahan makanan, air kemasan, masker, serta kebutuhan perempuan dan anak dan obat-obatan juga datang dari berbagai pihak. Gunung Lewotobi Laki-Laki adalah gunung berapi kembar yang bersebelahan dengan Gunung Lewotobi Perempuan, ketinggain 1.703 meter di atas permukaan laut.
Aktivitas gunung ini meningkat sejak 23 Desember 2023 dan meletus pada malam pergantian Tahun Baru. Selain desa-desa di kaki gunung yang warganya telah mengungsi, masih ada desa lainnya di Kecamatan Wulanggitang yang rawan terdampak abu vulkanik letusan gunung yakni Ojan Detun, Hewa, Pantai Oa, Waiula, Boru Kedang, Pululera dan Nileknoheng. Begitu juga di Kecamatan Ile Bura, desa-desa rawan terkena abu vulkanik ialah Nobo Konga, Nuri, Birawan, Lewoawang dan Riangbura.