Catatan Dinding Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Sebelum Tewas Diperkosa Lalu Dibunuh

ilustrasi medcom.id

Catatan Dinding Bocah 7 Tahun di Banyuwangi Sebelum Tewas Diperkosa Lalu Dibunuh

Andi Himawan • 15 November 2024 14:17

Banyuwangi: Tiga hari sebelum tewas dibunuh dan diperkosa, CNA bocah gadis 7 tahun di Kalibaru, Banyuwangi mengungkapkan kasih sayang kepada keluarganya. Hal itu tampak dari coretan tangan korban di dinding rumah korban yang menuliskan namanya beserta mama, papa dan kakaknya disertai tanda hati.

“Sebelum meninggal, Carla nulis ini (coretan). Sekarang jadi kenang-kenangan bagi kami,” ungkap nenek korban Satijah.

Ia bercerita cucu perempuannya itu adalah anak yang manis dan disayangi seluruh anggota keluarganya karena sifat baiknya yang suka membantu mencuci bahkan membuatkan kopi untuk kakeknya.

"Kami sayang Carla. Masnya, B (10) dan saya kalau dapat jajan dari pengajian tidak pernah dimakan. B saya suruh makan tidak mau, katanya untuk Carla. Jajan saya juga, kami jadikan satu." ujarnya.

Ia juga mengenang Carla sebagai anak saliha yang rajin pergi ke masjid saat magrib dan subuh. Ia dengan semangat pergi salat subuh dengan kakek neneknya. Bahkan 2 hari sebelum meninggal, bocah kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah setempat itu dibelikan mukena baru oleh neneknya.
 

Baca: Siswi 7 Tahun Tewas Diduga jadi Korban Pemerkosaan

Tak hanya itu,juga menceritakan bahwa selama 3 hari sebelum meninggal, gadis cilik itu sering menanyakan tentang keberadaan surga. “Kata bunda (guru) di sekolah rajin shalat akan masuk surga, di surga banyak taman, dia tanya bagaimana tamannya, kakek tidak bisa jelasin. Besok nanya lagi,” ujarnya.

Satijah juga menceritakan kronologi pencarian korban, karena pulang sekolah tidak tiba di rumah.  Kini, nenek dan keluarga korban hanya berharap pelaku segera ditemukan dan mendapatkan hukuman seberat-beratnya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

“Harapannya semoga pelaku dapat di tangkap secepatnya biar kami dapat keadilan,” tandasnya.

Untuk diketahui, korban dibunuh saat pulang sekolah pada Rabu, 13 November  saat pulang sekolah. “Kalau pagi berangkat sama masnya yang kelas 4, kalau pulang sendiri karena Carla pulang jam 10, kakaknya jam 12,” cerita satijah.

Carla sebelumnya diantar jemput, namun 3 bulan belakangan usia kehamilan ibu korban kian tua sehingga kemudian Carla yang sudah bisa naik sepeda, pulang sekolah tanpa antar jemput lagi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)