Bawaslu Sebut 5.408 TPS di Jakarta Harus Dapat Perhatian Khusus

Jakarta: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta telah memetakan sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan kecurangan hingga bencana di 44 kecamatan. Hal itu akan menjadi dasar peningkatan kualitas pengawasan pada pelaksanaan pemungutan suara. 

Koordinator Divisi (Kordiv) Pencegahan dan Partisipasi Masyarakat Bawaslu Jakarta Burhanuddin menjelaskan pihaknya telah mengidentifikasi terdapat 5.408 TPS rawan di wilayah Jakarta yang perlu mendapatkan pengawasan lebih tinggi. 

"Terdiri dari rawan banjir, lalu selebihnya rawan pemilih pindah lokasi pemilihan, lalu pemilih disabilitas hingga rawan kecurangan. Kami sudah petakan semua," jelas Budhanuddin kepada Media Indonesia, Selasa, 19 November 2024.

Burhanuddin mengungkapkan dari data tersebut, pihaknya telah memetakan ada sekitar 803 TPS di berbagai wilayah Jakarta yang rawan banjir. Terlebih, saat ini Indonesia sudah memasuki musim penghujan dengan intensitas yang tinggi.

"Maka karena ini memang prediksi BMKG juga sama, kami juga memprediksi bahwa di tanggal 27 November ini akan ada banjir," tuturnya.
 

Baca juga: Respons RK Soal Pengesahan UU DKJ

 
Burhanuddin menjelaskan penyaluran logistik di wilayah Kepulauan Seribu di saat musim penghujan dengan gelombang laut yang cukup tinggi akan menjadi tantangan tersendiri bagi penyelenggara pilkada. 

"Karena distribusi logistik ini menggunakan kapal nanti di saat H-1 hari menjelang hari H," jelasnya. 

Ia menyebut proses penyaluran logistik surat suara, Bawaslu akan terus memastikan keamanan agar tidak terjadi kerusakan saat di perjalanan laut. Bawaslu terus berkoordinasi dengan KPU Jakarta dan pemda setempat untuk memastikan pendistribusian surat suara akan sampai di berbagai wilayah pulau terluar di Kepulauan Seribu pada 26 November.  

"Ini yang memang diantisipasi sehingga kami memastikan bahwa pengawas TPS di Jakarta, khususnya di Kepulauan Seribu ini, memastikan bahwa logistik ini sampai di Pulau Seribu, di semua TPS," ungkapnya.