Risiko Tarif Terus Meningkat, Euro Diprediksi Turun Lebih Dalam

Ilustrasi mata uang euro. Foto: Dok Anadolu Agency

Risiko Tarif Terus Meningkat, Euro Diprediksi Turun Lebih Dalam

Eko Nordiansyah • 6 March 2025 15:03

Jakarta: Mata uang euro (EUR) apat menghadapi penurunan lebih lanjut terhadap dolar AS (USD) dalam beberapa bulan mendatang di tengah meningkatnya risiko tarif. Potensi dampak negatif dari tarif di Uni Eropa (UE) akan lebih besar daripada dampak positif dari pengeluaran UE di masa depan.

Menurut Citi, dolar saat ini dipengaruhi oleh tiga faktor utama,yaitu potensi kenaikan tarif yang positif untuk USD, gencatan senjata antara Ukraina dan Rusia yang dikombinasikan dengan belanja Uni Eropa yang pada akhirnya dapat menjadi positif untuk euro, dan pelemahan data AS baru-baru ini yang negatif untuk greenback.

"Rangkaian peristiwa-peristiwa ini sangat penting, dengan risiko tarif yang masih terlalu rendah dalam pandangan kami dan hanya akan meningkat hingga bulan April - terutama untuk Uni Eropa," tulis para ahli strategi Citi dilansir dari Investing.com, Kamis, 6 Maret 2025.

Citi memperkirakan bahwa efek negatif dari tarif akan mendahului manfaat dari belanja militer Uni Eropa, yang diantisipasi akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk meningkat.
 

Baca juga: 

Uni Eropa Salurkan Hibah Rp121,68 Miliar ke KKP dan BRIN



(Ilustrasi. Foto: Freepik)

Dampak perang tarif AS

Selain itu, perusahaan Wall Street ini menunjukkan bahwa konflik perdagangan cenderung berdampak lebih besar pada ekonomi manufaktur, dan dengan AS yang memiliki bobot layanan yang lebih tinggi, kemungkinan akan berkinerja lebih baik ketika tarif mulai memengaruhi ekonomi global.

Citi mempertahankan pendiriannya sejak pertengahan Januari, menunjukkan meskipun dolar mungkin telah mencapai puncaknya pada awal tahun ini, pembalikan tajam dari reli yang terlihat pada kuartal terakhir 2024 hingga kuartal I-2025 tidak mungkin terjadi.

"Sebaliknya, kami memperkirakan USD telah memasuki kisaran baru, meskipun pada level yang lebih tinggi daripada kisaran 18 bulan sebelumnya. Ini juga menunjukkan kita sedang memasuki lingkungan perdagangan daripada lingkungan tren," lanjut laporan Citi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)