Buronan kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) Marimutu Sinivasan ditangkap petugas Kantor Imigrasi Kelas II Entikong. Dok. Istimewa
Annisa Ayu Artanti • 9 September 2024 16:43
Jakarta: Marimutu Sinivasan adalah salah satu kisah dari kasus besar Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).
Seorang Marimutu memberikan pelajaran pahit mengenai bagaimana krisis ekonomi dan kebijakan pemerintah yang tidak diawasi dengan baik dapat dimanfaatkan oleh segelintir orang.
Penangkapannya hari ini oleh petugas Kantor Imigrasi Kelas II Entikong menandai langkah pemerintah untuk menuntaskan skandal BLBI. Meskipun, seperti diketahui masih ada banyak pihak yang terlibat dalam skandal tersebut yang belum diadili.
Marimutu Sinivasan tidak hanya dikenal sebagai tokoh bisnis yang pernah sukses besar di industri, tetapi juga sebagai simbol dari keruntuhan akibat pengelolaan yang tidak bertanggung jawab.
Profil Marimutu Sinivasan
Marimutu Sinivasan adalah salah satu tokoh penting yang pernah menjadi pusat perhatian terkait kasus korupsi BLBI. Ia adalah pendiri dan mantan pemilik dari Texmaco Group, salah satu konglomerasi industri tekstil terbesar di Indonesia pada masanya.
Namun, namanya mulai mencuat di kalangan publik setelah perusahaannya terlilit hutang besar kepada negara.
Latar Belakang dan Karier
Marimutu Sinivasan adalah seorang pengusaha kelahiran India yang mendirikan Texmaco Group di Indonesia pada 1970-an. Berawal dari bisnis tekstil, perusahaannya berkembang pesat hingga memiliki berbagai unit usaha di sektor-sektor seperti otomotif, alat berat, hingga properti.
Texmaco Group sempat menjadi salah satu raksasa industri di Asia, dengan ekspansi yang luas dan pengaruh ekonomi yang signifikan.
Namun, krisis finansial Asia pada akhir 1990-an menjadi awal kehancuran Texmaco. Grup ini mengalami kesulitan keuangan besar-besaran, dan untuk menyelamatkannya, pemerintah memberikan BLBI sebagai bantuan kepada Texmaco.
Sayangnya, bantuan yang diberikan pemerintah ini tidak dikembalikan sepenuhnya, yang kemudian berujung pada tuduhan korupsi.
Kasus BLBI
Kasus BLBI adalah salah satu skandal korupsi terbesar dalam sejarah Indonesia. Bantuan ini disalurkan oleh pemerintah untuk menyelamatkan bank-bank dan perusahaan yang terdampak krisis ekonomi, namun banyak di antaranya yang tidak mengembalikan dana tersebut.
Sinivasan dan Texmaco dituduh berhutang triliunan rupiah kepada pemerintah. Ia kemudian menjadi salah satu dari 48 obligor BLBI yang harus mengembalikan kerugian negara.
Alih-alih menyelesaikan kewajibannya, Sinivasan justru kabur dan menjadi buronan pemerintah. Ia dikabarkan melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari hukum.
Selama bertahun-tahun, Sinivasan menjadi salah satu tokoh buronan BLBI yang paling dicari, tetapi sulit dilacak keberadaannya.
Penangkapan Marimutu Sinivasan
Hari ini, Senin, 9 September 2024, petugas Kantor Imigrasi Kelas II Entikong berhasil menangkap Marimutu Sinivasan. Bos Texmaco itu diringkus saat hendak kabur ke Malaysia.
"Marimutu Sinivasan diamankan petugas Imigrasi TPI (tempat pemeriksaan Imigrasi) Entikong pada saat yang bersangkutan akan melarikan diri ke Kuching, Malaysia," kata Kepala Kantor Wilayah Kanwilkumham Kalimantan Barat Muhammad Tito Andrianto dalam keterangan tertulis.
Tito mengatakan penangkapan ini bermula dengan penundaan keberangkatan Marimutu yang masuk subjek pencegahan ke luar negeri dari Direktorat Jenderal Imigrasi. Marimutu diringkus pada Minggu, 8 September 2024.
"Yang bersangkutan dilakukan pencegahan atas dasar permohonan pencegahan dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia terkait kasus BLBI," ujar Tito.