Jubir Pramono-Rano Pertanyakan Data IPM Banten

Paslon nomor urut 3 Pilkada Jakarta, Pramono-Rano/Metro TV

Jubir Pramono-Rano Pertanyakan Data IPM Banten

M Sholahadhin Azhar • 28 October 2024 18:33

Jakarta: Juru bicara (jubir) Tim Pramono Anung-Rano Karno (Si Doel) Aris Setiawan Yodi mengkritik data soal indeks pembangunan manusia (IPM) di Banten. Data tersebut dilontarkan paslon nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono saat debat.

"Untuk IPM, dikatakan Kang Emil IPM Banten selama Bang Doel menjabat merosot, itu datanya siapa?" kata Aris dalam keterangan tertulis, Senin, 28 Oktober 2024.

Menurut dia, data BPS RI membeberkan angka IPM Provinsi Banten tahun 2012 mencapai skor 68,92. Sementara itu, pada 2017 ketika Doel selesai menjabat gubernur, angka IPM justru naik jadi 70,96.

Aris menyebut data itu tak selaras dengan penyedia data nasional, mengingat BPS menyajikan fakta bahwa selama Rano memimpin, justri lebih banyak mengurangi angka kemiskinan.
 
"Jadi, angka pembangunan manusia di Banten selama Bang Doel jadi Wagub dan Gubernur di Banten justru naik, bukan turun," ujar Aris.
 

Baca: Target 1 Putaran, Pramono-Rano Berupaya Menangkan Hati Warga Jakarta

Menurut Aris, wujud konkret pembangunan manusia di Banten saat Bang Doel menjabat sebagai wagub dan gubernur Banten bisa dilihat. Seperti Banten pada tahun 2016 yang menjadi juara nasional Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ), bahkan sejauh ini hanya di era Bang Doel Banten menjadi juara nasional MTQ.

Selain itu, dukungan sarana dan prasarana olahraga juga dilakukan Bang Doel di Banten yang bukti nyatanya berkontribusi mengantarkan Rifki Juniansyah, atlet angkat besi Indonesia meraih medali emas Olimpiade 2024. 

"Kita buka data resmi BPS lagi saja. Tahun 2012 di Banten saat pertama kali Bang Doel menjabat angka TPT (tingkat pengangguran terbuka) di sana 10,68 persen, di tahun 2016 tahun terakhir Bang Doel memimpin angka TPT di Banten jadi 8,92 persen," kata dia.

Aris berharap ke depannya para cagub dan cawagub di Pilkada Jakarta 2024 dapat memberikan pendidikan politik yang baik. Yakni, dengan mengutip data dengan benar.

"Mas Pram dan Bang Doel sangat terbuka jika ingin diserang atau dikritik, asalkan dengan data valid dan resmi, bukan data yang dibuat-buat atau data palsu yang sengaja disampaikan agar pihak lain terlihat lebih buruk. Tidak, pendidikan politik kita bukan yang seperti itu," ujar Aris.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)