Warganet Girang Presiden Prabowo Potong Anggaran Kegiatan Seremonial

Presiden Prabowo Subianto. Foto: Instagram Sekretariat Kabinet.

Warganet Girang Presiden Prabowo Potong Anggaran Kegiatan Seremonial

Despian Nurhidayat • 28 January 2025 11:42

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto menegaskan anggaran untuk kegiatan seremonial, seperti perayaan ulang tahun dan perjalanan dinas, akan mengalami pemotongan. Ia menilai pentingnya efisiensi dan penghematan penyusunan kriteria anggaran serta keberanian memangkas pos-pos yang tidak esensial.

Merespons hal tersebut, warganet di media sosial seperti Instagram mengatakan, seharusnya hal ini dilakukan oleh para presiden sejak dulu, agar Indonesia memiliki anggaran yang cukup untuk pembangunan negara.

"Membayangkan selama 10-20 tahun yang lalu betapa ratus triliun anggaran negara dipakai buat dinas dalam dan luar negeri. Mungkin negara kita nggak punya banyak utang untuk pembangunan," ucap akun Instagram @rohmaahh.az, dikutip Selasa, 28 Januari 2025.

Kemudian, warganet lainnya juga berkomentar setuju dengan keputusan Presiden Prabowo. Menurutnya, pemangkasan anggaran untuk hal-hal yang tidak esensial, dapat dialokasikan untuk membantu pemerataan pendidikan di Indonesia.

"Masih banyak siswa yang belum dapat akses pendidikan layak. Jadi, benar kalau biaya bantuan buat pendidikan harus ditambah, diperbanyak daripada dipakai untuk hal-hal yang kurang bermanfaat," kata akun @syifaa_fariidah.
 

Baca juga: Serius Kelola Anggaran, Presiden Akan Kawal Anggaran Hingga Satuan Terkecil


(Ilustrasi APBN. Foto: dok MI)
 

Pangkas anggaran pengadaan mobil dinas


Lalu, ada juga warnaget yang mengusulkan agar Kepala Negara memangkas anggaran pengadaan untuk mobil dinas. Ia meminta para pejabat negara seharusnya memakai transportasi umum, seperti di luar negeri.

"Pangkas juga pengadaan kendaraan dinas di atas 1.500 cc yang tidak relevan dengan kebutuhan, juga biaya pengawalan, wong menteri di luar negeri aja ada yang naik transportasi publik dan tidak dikawal," tutur akun @nriko1272.

"Karpet dan berbagai kemewahan kantor yang tidak perlu, juga dipangkas. Setuju hilangkan seremonial, bikin habis biaya dan waktu kerja. Jangan kebanyakan permintaan laporan," tambah dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)