MUI Dukung Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah

Ilustrasi haji. Dok. Kemenag

MUI Dukung Pembentukan Kementerian Haji dan Umrah

M. Iqbal Al Machmudi • 11 October 2024 09:57

Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung pemerintahan baru di bawah Prabowo Subianto membentuk kementerian anyar yang fokus mengurusi penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Kementerian haji dan umrah dinilai sangat dibutuhkan karena persoalan haji di Indonesia sudah sangat kompleks serta bertumpuk.

"Kalau aspirasi yang berkembang menginginkan agar dibentuk kementerian haji dan umrah, MUI sangat mendorong," kata Wakil Sekretaris Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Khariri Makmun, Jumat, 11 Oktober 2024.

Dia mengatakan tugas yang diemban Kementerian Agama juga sudah sangat berat, sehingga perlu adanya kementerian baru yang lebih fokus pada pelaksanaan haji. Kementerian Agama saat ini punya berbagai fokus, yakni mengurusi toleransi beragama dari enam agama, di dalamnya ada enam dirjen mewakili masing-masing agama. Selain itu, Kementerian Agama fokus pada pendidikan agama Islam, terdiri dari mulai PAUD, pesantren, madrasah, sampai perguruan tinggi.

"Perguruan tinggi di bawah Kementerian Agama ini juga sudah mulai masuk ke taraf harus mencari anggaran sendiri-sendiri yang memicu pada naiknya pembayaran SPP. Selain itu, Kemenag mengurusi toleransi beragama," ujar dia.

Kemudian, Kemenag saat ini juga fokus pada haji dan umrah. Namun, setiap selesai penyelenggaraan haji pasti muncul kritik dari pengawasan yang merasa penyelenggaraan tidak sempurna dari berbagai sisi, seperti transportasi, katering, Armina, dan lainnya.

"Ini persoalan yang memang membutuhkan fokus sendiri. Saya berpikir seandainya kalau ada masalah haji, sebetulnya ada dua faktor dari Pemerintah Indonesia, dari sisi persiapan manajemen dan teknis, dan yang kedua dari persiapan kerajaan Arab Saudi," ungkap Khariri.
 

Baca Juga:

BPKH Berupaya Tingkatkan Layanan Konsumsi Jemaah Haji dan Umrah


Dia juga berharap keberadaan kementerian baru ini bisa menyelesaikan masalah antrean 5,6 juta calon jemaah haji yang sudah masuk database. Sehingga, persoalan ini tidak berlarut-larut.

"Jika ada kementerian khusus pada penyelenggaran haji, mudah-mudahan komunikasi yang terjadi itu akan lebih intens antara dua negara, antara Indonesia dengan Arab Saudi," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)