Ledakan Smelter PT ITSS di Morowali Disebabkan Pelanggaran SOP

Petugas melakukan peninjauan usai ledakan tungku smelter di Morowali, Sulteng. MI/M Taufan SP Bustan

Ledakan Smelter PT ITSS di Morowali Disebabkan Pelanggaran SOP

Media Indonesia • 18 January 2024 21:52

Palu: Polda Sulawesi Tengah, menyimpulkan penyebab kecelakaan kerja di kawasan industri nikel PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) Morowali karena pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dilakukan perusahaan. Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Pol Djoko Wienartono mengatakan, kesimpulan tersebut disampaikan tim penyidik setelah melakukan gelar perkara berdasarkan hasil olah TKP dan hasil penyelidikan.

“Untuk siapa yang bertanggung jawab, tim penyidik Polda Sulteng yang dibantu dengan penyidik Polres Morowali sudah menaikkan status investigasi kasus PT ITSS ke tahap penyidikan,” terangnya di Palu, Kamis, 18 Januari 2024.

Menurut Djoko, sudah ada 27 pekerja dari PT ITSS yang telah diperiksa sebagai saksi. Keterangan mereka diminta untuk mengetahui SOP apa yang dilanggar sebelum aktivitas pekerjaan berlangsung di lokasi kejadian. Sedangkan untuk penetapan tersangka masih menunggu proses penyidikan selesai.
 

Baca: 15 Korban Ledakan Tungku Smelter Morowali Masih Dirawat

“Saat gelar perkara, hasil kesimpulan dari penyidik, ada pelanggaran SOP. Siapa yang bertanggung jawab atau siapa yang menjadi tersangka masih disidik. Yang pasti akan ada tersangka,” tegas Djoko.

Berdasarkan kronologi awal musibah tersebut berawal dari kebakaran tungku smelter yang disusul ledakan tabung oksigen. Hasil olah TKP, polisi tidak menemukan bahan peledak atau bahan kimia yang mudah menimbulkan api di kawasan tungku smelter.

“Di dekat smelter itu ada tabung oksigen untuk pengelasan. Saat terjadi kebakaran tabung itu ikut meledak,” tandasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan kerja akibat kabakaran disusul ledakan tungku smelter di kawasan industri nikel PT ITSS Morowali pada Minggu 24 Desmber 2023, menyebabkan 59 korban. 21 pekerja di antaranya meninggal dunia terdiri dari 13 tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja China. Sementara itu, 38 pekerja lainnya mengalami luka berat dan luka ringan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Whisnu M)