Ketua KPU Jawa Barat Ummi Wahyuni menyegel truk pengangkut surat suara untuk didistribusikan ke sejumlah kabupaten/kota.
P Aditya Prakasa • 27 October 2024 17:36
Bandung: Surat suara untuk Pilkada Serentak 2024 di Jawa Barat telah mulai didistribusikan ke masing-masing Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten/kota dari tempat percetakan. Untuk hari ini, Minggu 27 Oktober 2024, surat suara didistribusikan ke Subang, Kota Cirebon, Kuningan, Banjar, dan Pangandaran.
Kepala Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Jawa Barat, Hari Nazarudin mengatakan, hari ini merupakan pendistribusian surat suara perdana. Pengiriman surat suara tersebut juga dilakukan pengawalan oleh masing-masing KPU kabupaten/kota, Bawaslu, dan kepolisian.
"Untuk hari ini ada lima, yaitu Subang, Kota Cirebon, Kuningan, Banjar, dan Pangandaran. Kami juga mengadakan seremoni pengiriman dan mengumpulkan rekan-rekan untuk mengawal proses distribusi surat suara ini. Mereka akan bertanggung jawab melakukan pengawalan dari tempat produksi di Gramedia hingga gudang masing-masing di kabupaten/kota," ucap Hari, Minggu 27 Oktober 2024.
Dia mengatakan, pengiriman surat suara dari tempat percetakan dilakukan setiap hari hingga 2 November 2024. Sementara surat suara kemudian akan dilakukan pengamanan oleh pihak kepolisian dari masing-masing daerah.
"Rencananya, distribusi dilakukan setiap hari hingga batas akhir pada tanggal 2 November. Pengamanan menjadi ranah kepolisian, dan disesuaikan dengan kebijakan masing-masing kepolisian di tingkat kabupaten/kota," kata dia.
Sementara jenis surat suara yang didistribuskan, kata Hari, adalah untuk pemilihan bupati dan wakil, wali kota dan wakil, kemudian gubernur dan wakil. Surat suara didistribusikan dari dua tempat, yaitu Cikarang dan Rancaekek.
"Masing-masing kabupaten/kota menerima dua jenis surat suara dalam satu distribusi, kecuali Kabupaten Bogor karena jumlah surat suaranya yang besar. Untuk surat suara Pilgub, semuanya dicetak di sini, kecuali untuk tiga kabupaten (Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sukabumi, yang dicetak di Rancaekek," ucap dia.
Hari menambahkan, surat suara yang dikirimkan telah sesuai dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di masing-masing daerah. Namun untuk penambahan surat suara berbeda persentasenya dengan Pemilihan Presiden.
"Bedanya, untuk pilkada ini tambahan surat suara di setiap TPS adalah 2,5 persen sementara pada pilpres kemarin hanya 2 persen," jelas dia.
KPU Jawa Barat pun mengimbau agar masing-masing daerah menyimpan surat suara di tempat yang aman dari bencana serta faktor lainnya. Sebab, pengecekan jumlah dan kualitas suara membutuhkan waktu yang cukup lama sebelum pelaksanaan pemungutan suara.
Ketua KPU Jawa Barat, Ummi Wahyuni mengatakan, pihaknya telah mengingatkan agar KPU di daerah telah menyiapkan tempat penyimpanan surat suara yang aman.
"Kami terus mengingatkan kepada 27 kabupaten/kota agar saat menerima logistik, gudang penyimpanan dipastikan aman dari risiko banjir, kebakaran, dan segala potensi bencana lainnya. Koordinasi dengan Bawaslu setempat dan pihak keamanan sangat penting, mengingat yang didistribusikan hari ini adalah surat suara," ucap Ummi.
Dia mengatakan, pengiriman surat suara merupakan tahap dua distribusi logistik ke kabupaten/kota di Jawa Barat. Pengiriman surat suara dilakukan bersamaan dengan alat bantu untuk disabilitas.
"Surat suara akan didistribusikan pada tahap kedua, bersama dengan template alat bantu tunanetra. Untuk alat bantu ini, pengadaannya dilakukan oleh PT Pura di Kudus yang sedang memproduksi alat bantu tersebut," kata Ummi.
Ummi mengatakan, jumlah surat suara yang dicetak kali ini mencapai 39 juta lebih. Oleh karenanya, KPU di daerah perlu menyiapkan rencana dan skenario terkait pengecekan kualitas serta kualitas surat suara.
"Butuh waktu yang cukup panjang, mulai dari pengecekan kualitas dan jumlah hingga persiapan distribusi ke tingkat TPS. Setiap kabupaten/kota memiliki kondisi yang berbeda, sehingga saat barang tiba, mereka langsung mempersiapkan skenario distribusi ke TPS sebelum hari pemungutan suara," ucap dia.